editor [Alawy Ali Imran Muhammad] ; ilustrator [Humaira Liatussoliha]

Join to our blog

Senin, 15 Maret 2010

pembunuhan yang gagal

@ Allah ta'ala tentu saja tak akan membiarkan utusan-Nya begitu saja. Dalam keadaan yang sangat berbahaya itu, Nabi menerima pemberitahuan dari langit akan persekongkolan busuk itu. Dan beliau diperintahkan untuk berhijrah pada malam pelaksanaan rencana pembunuhan. Malam jumat, akhir bulan safar 1 H/623 M.

@ malam yang menegangkan itu tiba, sekelompok pemuda quraisy dari seluruh suku menuju ke rumah Nabi dengan pedang terhunus. Dan di tengah malam yang pekat itu,saat hawa jahat berhembus begitu tajam, Nabi tidak tertidur, beliau memerintahkan sepupunya, Ali bin Abi Tholib untuk menempati tempat tidurnya dan mengenakan selimut beliau,serta menenangkannya bahwa tak akan ada bahaya apapun yang mengancamnya. Beliau juga berpesan pada S.Ali untuk mengembalikan seluruh barang-barang orang quraisy yang dititipkan pada beliau (sebuah kejanggalan, saat mereka begitu memusuhi Nabi,tapi mereka tetap percaya akan keamanahan Nabi !).

@ kediaman beliau telah dikepung dari segala penjuru,pemuda-pemuda itu hanya tinggal menunggu komando untuk mendobrak masuk rumah Nabi dan membunuh beliau. Dengan tenang, Nabi berjalan keluar, sembari beliau mengambil segenggam pasir dan membaca permulaan surat yasin.

@ seketika Allah membutakan mata mereka,tak satupun pemuda itu melihat Rosul berjalan di depan mereka sembari menaburi kepala mereka satu persatu dengan pasir, seraya beliau berucap, "syaahatil wujuh", wajah-wajah yang tercoreng ! Dan Nabi lewat meninggalkan mereka.

@ tak satupun pemuda-pemuda itu sadar dengan apa yang terjadi,mereka masih mengintai rumah Nabi, hingga datang seseorang menyadarkan mereka. "apa yang kalian tunggu?!". "Muhammad", jawab mereka serempak. "Bodoh sekali, demi Allah, Muhammad telah keluar tadi melewati kalian sembari menaburkan debu di atas kepala kalian !". Mereka terkejut bukan alang kepalang, dan seluruhnya meraba kepala mereka yang memang kotor penuh debu dan pasir

@ tapi mereka masih tak percaya, segera mereka masuk mendobrak rumah Nabi, dan melihat ke tempat tidur beliau, dan sebelum mengayunkan pedang, salah satu dari mereka menyingkap selimut yang menutupi sosok seseorang. dan saat melihat bahwa dibalik selimut itu adalah Ali,mereka benar-benar bingung. Sebelum keluar,sempat di antara mereka menghujani Ali dengan pukulan dan tendangan...

@ Nabi sendiri? Beliau menuju rumah Abu Bakar... Menyiapkan perjalanan hijrah, perjalanan paling penting dalam sejarah dakwah Islam. Sementara saat yang sama, para pembesar Quraisy memutuskan untuk mencari Nabi, di manapun berada. Perburuan dimulai..... (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar