editor [Alawy Ali Imran Muhammad] ; ilustrator [Humaira Liatussoliha]

Join to our blog

Selasa, 13 April 2010

akhirnya... tiba di madinah

12 Robi'ul awwal 1 H/28 September 622 M

@ sejak mendengar kedatangan Nabi di Qubaa pada hari senin sebelumnya, tiap hari penduduk Madinah berduyun-duyun ke pinggir kota madinah. Menunggu beliau,sejak pagi sampai siang hari,lalu satu persatu mereka pulang ke rumah,saat matahari begitu terik, sebab yang ditunggu tak kunjung datang jua.

@ hari jumat itu sama dengan hari-hari sebelumnya, saat matahari begitu garang membakar,penduduk madinah yang sejak pagi menunggu di pinggir kota, telah pada kembali ke rumah masing-masing. Istirahat. Namun ketenangan tidur siang mereka pada hari jumat itu terusik. Belum lelap mereka istirahat,saat terdengar teriakan keras dari salah satu penduduk yang kebetulan memanjat pohon kurma,bahwa rombongan Nabi telah tiba.

@ segera seisi kota semburat tumpah ruah menyambut rombongan Nabi yang semakin mendekat. Tak tergambar kebahagiaan seluruh penduduk Madinah,terutama para muhajirin Mekkah,melihat sosok yang paling mereka cintai akhirnya tiba juga. Air mata berderai,tak terperikan kegembiraan seluruh umat islam saat itu menyambut kehadiran Nabi. Sambutan teramat meriah,rebana ditabuh dengan bertalu-talu begitu kerasnya. Tak ada hari seindah itu sepanjang sejarah madinah.

@ para gadis-gadis muda berdendang, "thola'al badru alaina... Min tsaniyatil wada'... Wajaba-s Syukru alaina... Ma da'a lillahi daa'..." telah muncul bulan purnama menyinari kita, yang terbit dari arah tsaniyatul wada', sudah seharusnya kita bersyukur,selama ada yang mengajak karena jalan Allah...

@ pelan namun pasti onta yang Nabi kendarai masuk kota madinah,semua orang berebut memegang tali kendali onta putih itu,dan memohon agar Nabi singgah di rumahnya,sebagai sebuah kehormatan tertinggi. Namun Nabi memerintahkan mereka untuk membiarkan ontanya berjalan atas maunya sendiri, "biarkan,sebab ia diperintah"... Hingga akhirya onta beliau menderum di depan rumah abu ayyub kholid bin zaid al-anshari.. Salah satu kerabat Nabi dari pihak nenek ayah beliau.. Suku bani najjar...

Senin, 12 April 2010

perjalanan tanpa halangan

@ Nabi terus melanjutkan perjalanan tanpa ada halangan berarti apapun dari kafir Quraisy. Pengejaran terakhir adalah oleh Suroqoh,dan itu pun gagal. Beliau tetap mengambil jalur pantai menuju ke kota Madinah, tempat para sahabat dan kaum muslimin menunggu beliau.

@ di tengah perjalanan,beliau sempat singgah pada tenda salah seorang penduduk arab pedesaan, Ummu Ma'bad al-khuza'iyyah (wanita inilah yang dengan detail mampu menggambarkan ciri fisik Nabi S.a.w). Di tenda wanita tua ini,beliau menampakkan mukjizatnya. Seekor kambing yang sangat kurus,beliau usap kantong susunya,dan seketika penuh dengan air susu, seluruh rombongan hijrah Nabi itu pun minum air susu kambing itu sampai puas. Saat rombongan Nabi telah lewat, suami Ummu ma'bad datang, sang istri pun menceritakan apapun yang dilihatnya pada suaminya. Sang suami hanya terbengong menganga,seraya berkata : "demi Allah,dia adalah orang yang dicari-cari Quraisy !"

@ di tengah perjalanan,rombongan nabi sempat bertemu dengan kafilah suku aslam,yang terdiri dari 80 kepala keluarga. Seluruhnya memeluk islam di tangan Nabi. Beliau juga bertemu dengan kafilah dagang Makkah yang pulang dari Syam, salah satu sahabat Nabi, Zubair bin Awwam juga beserta rombongan itu,yang lantas mengganti baju Nabi dan Abu Bakr dengan baju berwarna putih...

TIBA DI QUBAA
@ dan setelah seminggu perjalanan,sejak hari senin keluar dari gua tsur, akhirnya rombongan Nabi tiba di Qubaa. Sekitar 8 km dari pusat kota Madinah. Di sini Nabi bermukim 4 hari dan mendirikan masjid beliau yang pertama. Masjid pertama kali yang pondasinya diletakkan atas dasar taqwa semenjak masa kenabian.

@ saat di Qubaa, Ali bin Abi Tholib tiba juga di Qubaa, menyusul beliau berhijrah,usai mengembalikan semua amanat yang dititipkan pada Nabi,kepada pemilik masing-masing. Ali bin Abi Tholib hijrah sembari berjalan kaki,dan setiba di Qubaa hampir dalam keadaan buta,akibat mengarungi ganasnya badai padang pasir yang mengamuk kala itu.

@ dan hari saat kedatangan Nabi di Qubaa ini,yang di kemudian hari, saat khilafah Umar bin Khotthob,ditetapkan sebagai permulaan tahun Hijriyah.

@ tepat pada hari jumat,atas perintah Allah, rombongan Nabi melanjutkan perjalanan. Dan saat di perkampungan Bani Salim bin Auf, beliau mendirikan shalat jumat yang pertama kali,sekaligus menyampaikan khutbah singkat...

@ penduduk Madinah telah menunggu dengan berdebar, kabar bahwa Nabi telah sampai di Qubaa sampai juga pada penduduk Madinah. Mereka tak sabar menunggu beliau. Tiap pagi,seisi kota berduyun-duyun ke pinggiran kota,menunggu Nabi,dan mereka baru beranjak saat dhuhur,setelah memastikan Nabi tak hadir hari itu... Hari yang teramat menegangkan bagi penduduk Madinah. Orang-orang muhajirin dan anshar...

Minggu, 04 April 2010

pengejaran yang gagal

@ Jalanan begitu lengang,angin padang pasir berhembus kencang. Rombongan Nabi berjalan pelan memutar melalui jalur yang tak dilewati banyak orang. Terjal dan begitu mencekam. Hijrah yang berat...

@ Quraisy telah kehilangan semangat untuk mengejar Nabi,namun mereka tetap memasang hadiah 100 onta bagi siapapun yang bisa membawa kembali Nabi ke Makkah. Hal yang membuat penduduk arab pedesaan tergiur untuk mengejar Nabi pula. Namun tak ada satupun mereka yang tahu jalur mana yang ditempuh Nabi menuju Madinah. Kecuali satu orang, Suroqoh bin Malik al-mudlijy. Dia memperkirakan bahwa Nabi mengambil jalur pantai.

@ segera dia pacu kudanya untuk mengejar Nabi, dan dari kejauhan,terlihat bayangan 2 onta dengan beberapa orang berjalan pelan. Prediksinya tak meleset. Dengan penuh semangat dia kejar rombongan Nabi.

@ Abu Bakr sadar ada seseorang mengejar mereka,berkali-kali dia menoleh ke belakang. Sementara Nabi dengan begitu tenangnya sama sekali tidak menengok ke belakang. Abu Bakr begitu panik,Nabi tak berucap sepatah katapun,sementara Suroqoh makin mendekat dengan kencang.

@ hanya tinggal beberapa meter saja,tiba-tiba Suroqoh terjungkal,kaki kudanya mendadak terperosok dalam pasir. Susah payah dikeluarkannya kudanya itu. Sementara rombongan Nabi makin menjauhinya. Setelah berhasil mengeluarkan kudanya dari lobang, Suroqoh kembali mengejar lagi untuk kedua kalinya. Abu Bakr masih panik,sementara Nabi tetap tenang tak menoleh barang sedikitpun ke belakang. Hanya beberapa meter Suroqoh ada di belakang,dan saat hendak ambil posisi melompat,lagi-lagi kudanya terjerembab yang membuat Suroqoh terjungkal berguling-guling. Rombongan kafilah Nabi kembali menjauh, Suroqoh kembali bersusah payah mengeluarkan kudanya. Dan diulanginya pengejaran itu,namun untuk ketiga kalinya Suroqoh terlempar terjungkal dari kudanya.

@ saat itulah dia yakin,bahwa yang dikejarnya adalah bukan sembarang orang,lalu dengan berteriak,dia meminta Nabi untuk berhenti dan minta jaminan keamanan. Nabi pun berhenti, dengan senyum menyejukkan yang membuat Suroqoh menyatakan diri masuk islam. Dia meminta doa,dan Nabi mendoakannya,sembari menjanjikan pada Suroqoh,bahwa dia akan menerima gelang Chosroes,raja persia.

@ Suroqoh pun kembali,dan sepanjang perjalanan,dia menyuruh siapapun yang ditemuinya,yang mempunyai tujuan sama,mengejar Nabi,untuk kembali,sembari mengabarkan bahwa di sana tidak ada apa-apa. Dan sekitar 20 tahun kemudian,apa yang dijanjikan Nabi itu terbukti, saat pertempuran terakhir di nahawand, pertempuran penentuan runtuhnya imperium dinasti sasanid untuk selamanya, Suroqoh memperoleh gelang kepunyaan Chosroes. Tak tergambar saat itu kekaguman dan kebahagiaan Suroqoh,yang ada di pelupuk matanya,hanya ada sosok agung yang begitu dicintainya, Rosulullah S.a.w.