editor [Alawy Ali Imran Muhammad] ; ilustrator [Humaira Liatussoliha]

Join to our blog

Minggu, 28 Maret 2010

perjalanan ke madinah

@ Quraisy benar-benar gusar dengan hilangnya Nabi dari kota Mekkah,semua tempat dijelajahi,seluruh pencari jejak dikerahkan. Perhitungan mereka, Muhammad belum jauh meninggalkan Makkah, dan mereka juga membuat sayembara,siapa yang sanggup membawa kembali Muhammad ke Makkah,hidup ataupun mati,maka dia berhak atas 100 onta. Hal yang membuat orang-orang arab pedesaan turut serta berpartisipasi dalam pengejaran itu.

@ Perburuan sampai juga akhirnya pada gunung tsur,bahkan para pencari jejak itu sampai di mulut gua ! Tapi tentu Allah tidak akan membiarkan kekasih-Nya begitu saja, dikirim-Nya dua makhluk mengawal Nabi, yang membuat mereka ragu untuk masuk gua,dan tak yakin bahwa Nabi ada di dalam situ. Sepasang merpati bersarang dekat mulut gua,dan laba-laba besar merangkai rumahnya menutup pintu masuk gua. Dalam benak mereka, jika dalam gua itu ada orang,maka 2 merpati itu pasti telah terbang,dan sarang laba-laba itu rusak terkoyak. Padahal jika para pemburu itu mau melihat tempat kaki mereka berpijak saat ada di atas gua,maka mereka pasti akan melihat Nabi dan Abu Bakar

@ keadaan dalam gua begitu mencekam,Abu Bakr takut bukan buatan,sampai dia meneteskan air mata khawatir jika tertangkap,yang berarti berakhirnya Islam saat itu juga. Namun Nabi menenangkan gundahnya, "jangan sedih, Allah bersama kita". "kita hanya berdua duhai Rosul", kata Abu Bakr, "ya, dan yang ketiga adalah Allah", jawab Nabi, yang membuat hati Abu Bakr berangsur tenang dan tentram.

@ Quraisy telah putus asa, semangat pengejaran yang membara telah reda. Saat itulah Nabi dan Abu Bakr bersiap untuk hijrah bertolak menuju Madinah. Keduanya mengambil jalur pantai,tidak mengambil jalan yang biasa dilalui kafilah dagang bangsa arab. Dengan 2 onta keduanya berangkat,ditemani oleh Amir bin Fuhairoh,dan Abdullah bin Uraiqith sebagai penunjuk jalan. Seorang musyrik yang disewa Abu Bakr untuk perjalanan itu.

@ saat hijrah yang bersejarah ini, usia Nabi telah menginjak 53 tahun.

@ Tetapi ternyata pengejaran belum berakhir, ada seseorang yang bersiap-siap mengejar Nabi, dan dia tahu persis, kemana Nabi pergi,dan jalur mana yang beliau ambil.... (bersambung)

Sabtu, 20 Maret 2010

selamat tinggal makkah

@ Malam itu Nabi menuju ke rumah sang sahabat karib, Abu Bakr assiddiq.. Saat seluruh pembesar Quraisy masih kebingungan dengan apa yang terjadi. Muhammad hilang dari hadapan mereka tanpa mereka tahu kapan beliau keluar dari pintu rumahnya,padahal mereka mengepung ketat.

@ Setiba di kediaman Abu Bakr, Nabi memberitahukan kepadanya bahwa beliau telah diberi izin untuk berhijrah. Sontak Abu Bakr bertanya : "aku temani ya Rasulallah?!". "Iya,kamu yang menemaniku",jawab Nabi. Seketika Abu Bakr menangis sebab rasa gembira dan bahagia yang meluap tak terperi. Sebelum itu,dia telah menyiapkan segalanya jika sewaktu-waktu Nabi mendadak dapat perintah Hijrah.

@ Malam yang kelam itu,keduanya keluar kota Mekkah,namun mengambil jalur selatan (tidak utara,yang mengarah ke madinah). Keduanya pergi diam-diam untuk terlebih dahulu pergi ke gua tsur. Sejenak sebelum keluar kota, Nabi memandang Mekkah,kota kelahirannya,kota yang begitu dicintainya,dengan perasaan pedih. Perkataan Waraqah bin Naufal beberapa belas tahun silam,bahwa kaumnya akan mengeluarkannya dari kota tercinta itu,kini terbukti.

@ tak ada seorang pun yang mengira bahwa keduanya terlebih dahulu memutar ke arah gunung tsur. Sebelumnya, Abu bakr telah memerintah putranya,Abdullah,untuk jadi mata-mata di Mekkah, dan memberi tahukan pada mereka apa saja yang sedang terjadi dalam kota yang sedang bergolak hebat itu. Begitu juga amir bin fuhairah,penggembala kambing Abu Bakr,diperintah untuk menghapus jejak Nabi dan Abu Bakr dengan kambing-kambingnya, sementara sang putri, Asma',diperintah untuk mengirim makanan selama keduanya bersembunyi di gua tsur.

@ perjalanan menuju gua teramat berat,jalanan begitu terjal. Abu bakr jika teringat kejaran,maka dia segara berada di belakang Nabi,dan jika teringat intaian,segera dia berpindah di hadapan Nabi, melindunginya. Keduanya terpaksa berjalan berjinjit jika berada di jalanan berpasir,agar tak meninggalkan jejak, bahkan abu bakr sempat menggendong Nabi,agar hanya yang tampak jejak kaki satu orang. Gunung yang didaki pun begitu terjal dan tinggi.

@ setiba di gua, abu bakr mencegah Nabi untuk masuk terlebih dahulu,dibersihkannya dulu gua itu dari apapun yang tampak bahaya. Setidaknya dia menemukan 3 lobang kecil di gua itu, 2 disumbatnya dg kain, dan yang 1 dengan jari-jarinya,setelah itu baru Nabi masuk. Dan karena teramat lelah,Nabi tertidur di pangkuan abu bakr. Saat yang sama,ternyata liang yang disumbat abu bakr terdapat seekor ular,yang seketika mematuk jarinya. Abu bakr hanya terdiam menahan sakit yang luar biasa,tak sedikitpun dia bergerak,walau tak urung matanya menangis juga,sebab dia tak ingin membuat Nabi terbangun. Tetapi akhirnya Nabi bangun juga saat air mata abu bakr menetes membasahi wajah beliau. kala tahu abu bakr menahan sakit luar biasa sebab patukan ular,Nabi mengobatinya dengan ludah beliau dan seketika sembuh.
Sebuah pengorbanan dan cinta yang luar biasa dari Abu Bakr assidiq... (bersambung)

Senin, 15 Maret 2010

pembunuhan yang gagal

@ Allah ta'ala tentu saja tak akan membiarkan utusan-Nya begitu saja. Dalam keadaan yang sangat berbahaya itu, Nabi menerima pemberitahuan dari langit akan persekongkolan busuk itu. Dan beliau diperintahkan untuk berhijrah pada malam pelaksanaan rencana pembunuhan. Malam jumat, akhir bulan safar 1 H/623 M.

@ malam yang menegangkan itu tiba, sekelompok pemuda quraisy dari seluruh suku menuju ke rumah Nabi dengan pedang terhunus. Dan di tengah malam yang pekat itu,saat hawa jahat berhembus begitu tajam, Nabi tidak tertidur, beliau memerintahkan sepupunya, Ali bin Abi Tholib untuk menempati tempat tidurnya dan mengenakan selimut beliau,serta menenangkannya bahwa tak akan ada bahaya apapun yang mengancamnya. Beliau juga berpesan pada S.Ali untuk mengembalikan seluruh barang-barang orang quraisy yang dititipkan pada beliau (sebuah kejanggalan, saat mereka begitu memusuhi Nabi,tapi mereka tetap percaya akan keamanahan Nabi !).

@ kediaman beliau telah dikepung dari segala penjuru,pemuda-pemuda itu hanya tinggal menunggu komando untuk mendobrak masuk rumah Nabi dan membunuh beliau. Dengan tenang, Nabi berjalan keluar, sembari beliau mengambil segenggam pasir dan membaca permulaan surat yasin.

@ seketika Allah membutakan mata mereka,tak satupun pemuda itu melihat Rosul berjalan di depan mereka sembari menaburi kepala mereka satu persatu dengan pasir, seraya beliau berucap, "syaahatil wujuh", wajah-wajah yang tercoreng ! Dan Nabi lewat meninggalkan mereka.

@ tak satupun pemuda-pemuda itu sadar dengan apa yang terjadi,mereka masih mengintai rumah Nabi, hingga datang seseorang menyadarkan mereka. "apa yang kalian tunggu?!". "Muhammad", jawab mereka serempak. "Bodoh sekali, demi Allah, Muhammad telah keluar tadi melewati kalian sembari menaburkan debu di atas kepala kalian !". Mereka terkejut bukan alang kepalang, dan seluruhnya meraba kepala mereka yang memang kotor penuh debu dan pasir

@ tapi mereka masih tak percaya, segera mereka masuk mendobrak rumah Nabi, dan melihat ke tempat tidur beliau, dan sebelum mengayunkan pedang, salah satu dari mereka menyingkap selimut yang menutupi sosok seseorang. dan saat melihat bahwa dibalik selimut itu adalah Ali,mereka benar-benar bingung. Sebelum keluar,sempat di antara mereka menghujani Ali dengan pukulan dan tendangan...

@ Nabi sendiri? Beliau menuju rumah Abu Bakar... Menyiapkan perjalanan hijrah, perjalanan paling penting dalam sejarah dakwah Islam. Sementara saat yang sama, para pembesar Quraisy memutuskan untuk mencari Nabi, di manapun berada. Perburuan dimulai..... (bersambung)

rencana penculikan Nabi

@ Kota Makkah mulai sunyi dari kaum muslimin, hampir seluruhnya telah bermigrasi,hijrah ke yastrib. Hanya tinggal beberapa saja di Makkah. Di antaranya adalah Nabi, Abu bakar, begitu pula Ali bin Abi Tholib. Quraisy menilai,bahwa hijrahnya umat islam ini,bisa melindungi mereka dari kekejaman quraisy dan usaha pengembalian mereka ke agama lama. Bakal sangat sulit bagi Quraisy untuk mengusik umat islam,apalagi ada kekuatan yang melindunginya.

@ dan apabila Rosul juga hijrah,maka akan terbentuk sebuah bahaya yang lebih besar lagi, bahaya yang hanya menunggu waktu untuk mengancam dan meluluhlantakkan kekuasaan quraisy atas semenanjung arabia. Dan pasti beliau akan memiliki kekuatan yang tak tertandingi.

@ menyadari akan bahaya itu,segera para pembesar quraisy berkumpul di Daar an-nadwah, gedung parlemen legendaris. Mereka bertukar pendapat bagaimana cara menghentikan Muhammad sebelum dia hijrah, agar agama yang dibawanya tidak meluas,atau sekalian lenyap sama sekali.

@ tarik ulur terjadi dengan begitu sengit,masing-masing mengeluarkan pendapatnya, turut hadir dalam rapat itu, iblis yang datang menyamar dalam bentuk syaikh dari Najd (riyadh sekarang,red). Ada 3 opsi terkuat untuk menghentikan langkah dakwah Nabi, cukup sudah Muhammad melangkah,harus dihentikan,kata mereka. Dan 3 opsi itu adalah :
1. Menyekapnya dalam sebuah rumah dan mengikatnya dengan rantai besi serta menjaganya secara ketat, sampai dia mati.
2. Mengusirnya dari Mekkah
3. Mengambil pemuda terkuat dari masing-masing suku,kemudian secara bersama dengan sekali tebas,mereka membunuh muhammad, dengan itu darahnya terpencar di seluruh suku, yang tak memungkinkan bagi kabilah muhammad untuk menuntut balas dari semua suku itu.

@ pendapat terakhir ini adalah usulan fir'aun,abu jahal,yang memang menyimpan kesumat tak alang kepalang pada Nabi, dan usulan ini didukung kuat oleh iblis. Akhirnya semua sepakat pada opsi ketiga. Eksekusi pembunuhan akan dilaksanakan malam jumat langsung di rumah Nabi,dan semuanya harus berlangsung secara rahasia...
(bersambung)

Senin, 01 Maret 2010

Permulaan hijrah

¤ 1 Hijriah/623 Masehi
@ dan ketika Rosul telah yakin dan percaya serta memastikan keislaman seluruh penduduk kota yastrib,beliau segera memerintah seluruh sahabatnya untuk bermigrasi hijrah menuju yatsrib. Kota yang akan menjamin ketenangan ibadah mereka serta kota yang tepat untuk menyebarkan dakwah islamiyah. Maka mulailah satu persatu seluruh sahabat Nabi berangkat hijrah, hanya saja usaha ini tidak mudah begitu saja. Orang-orang kafir quraisy menghalangi dengan gigih usaha hijrah para sahabat Nabi,sebab mereka juga sadar akan bahaya yang mengancam mereka di kemudian hari. Sampai-sampai para sahabat itu rela meninggalkan seluruh hartanya,melepaskan keluarganya agar bisa hijrah di jalan Allah.

@ hanya dalam tempo dua bulan usai sumpah setia aqobah II, tak tersisa satupun orang Islam di mekkah,kecuali mereka-mereka yang tertahan sebab disekap keluarga atau tuannya,dan mereka yang belum mendapat izin hijrah dari Nabi,semisal Abu Bakar dan Ali bin Abi Tholib.

@ hampir seluruh sahabat Nabi berhijrah dengan cara sembunyi-sembunyi,keluar pada malam hari atau saat orang-orang musyrik mekkah itu lagi lengah terlena oleh kesibukan duniawi mereka. Hanya sedikit yang hijrah terang-terangan,di antaranya umar bin khottob. Dia berangkat terang-terangan melewati segerombolan pemuka quraisy yang sedang berkumpul sembari berteriak, "bagi yang ingin istrinya jadi janda,anaknya jadi yatim,ibunya jadi menangis darah,ayo,ikuti aku,temui aku di belakang gunung itu". Tak satupun dari mereka berani menjawabi Umar.

@ adapun Nabi, beliau masih tetap berada di Mekkah menunggu perintah hijrah,sembari mempersiapkan segala keperluan sekira-kira mendadak diperintah untuk hijrah.

@ para sahabat Nabi yang telah hijrah? Muhajirun? Mereka benar-benar menemukan sebaik-baik tempat dan sebaik-baik penolong,para sahabat Ansor,penduduk yatsrib. Mereka berbagi harta dan rumah untuk saudara-saudaranya yang melarikan diri dari kampung halamannya itu demi mempertahankam akidah dan kenyamanan ibadah.

Sumpah setia aqobah II

1 S.H/622 M (usia 53 tahun)
@ setahun berlalu,musim haji datang lagi. Kali ini datang kepada nabi 73 pria dan 2 wanita dari penduduk yatsrib yang telah memeluk islam. Mereka mengadakan perjanjian pertemuan rahasia dengan Nabi pada tengah malam di aqobah saat hari tasyriq, antara tanggal 11-13. Untuk mengambil baiat yang kedua kalinya.

@ pada malam yang telah ditentukan, Nabi datang bersama paman beliau, Abbas bin abdul muttholib menemui rombongan dari yatsrib itu. Maka mereka bersumpah setia pada nabi dalam keadaan apapun, suka ataupun tidak suka,terpaksa ataupun tidak. bersumpah setia dalam memerintahkan kebajikan dan melarang kemungkaran. Nabi berkata pada mereka :"aku baiat kalian untuk membela dan melindungiku sebagaimana kalian membela dan melindungi anak istri kalian. Aku perangi orang yang kalian perangi dan aku menjalin perdamaian dengan orang yang kalian ajak damai". Ke 75 orang itu menyetujui permintaan Nabi. Baiat berlangsung dengan berjabat tangan,hanya 2 wanita saja yang tak menjabat tangan Nabi.

@ usai baiat, Nabi memilih 12 orang untuk menjadi penanggung jawab kaumnya,dan kedudukan mereka sama dengan 12 sahabat Nabi Isa, hawariyyun. Dan memberi mereka jaminan surga jika mereka menepati janjinya.

@ saat pengambilan baiat usai,tiba-tiba Iblis berteriak dengan suara menyeramkan :" hai penduduk mina. Ini, Muhammad dan penduduk yatsrib telah berkumpul untuk memerangi kalian !". Rosul mendongak :"itu setan aqobah. Demi Allah hai musuh Allah, akan aku habisi kamu !". Dan para sahabat anshor dari penduduk madinah,berniat untuk memerangi orang kafir. Namun dilarang oleh Rosul, sebab belum ada perintah untuk itu, dan Rosul memerintahkan mereka untuk kembali ke tenda mereka dan bergegas pulang. pertemuan pun usai.

@ keesokan harinya, quraisy mendengar desas-desus tentang pertemuan Nabi dengan penduduk yatsrib. Segera mereka mengecek kebenaran kabar itu, tetapi tak satupun dari penduduk yatsrib menjawab penyelidikan suku quraisy itu, sebab mereka telah sepakat untuk tutup mulut menjaga rahasia pertemuan dengan Nabi. Saat seluruh bangsa dan suku yang menghadiri musim haji telah bubar dan pulang ke negara masing-masing, baru lah suku quraisy mendapatkan kepastian akan kebenaran berita itu, segera mereka mengejar rombongan yatsrib, namun tak berhasil, sebab telah terlambat jauh.

Sumpah setia aqobah I

@ usai isro' mi'roj, seolah Nabi menapaki fase dakwah baru. Sejenak sebelum isro', nabi menikahi putri sang sahabat, Abu bakar assidiq, bunda aisyah, atas petunjuk dari wahyu. Sebelumnya pun,sekelompok jin dari daerah Nasibin (sekarang masuk wilayah Turki,red) menyatakan diri masuk Islam.

@ akhir tahun 12 kenabian, atau 2 tahun sebelum hijrah, tepatnya pada musim haji,datang kembali utusan delegasi yatsrib, kali ini 12 orang, 5 di antaranya adalah yang menemui beliau pada tahun sebelumnya. Nabi menemui mereka di lembah mina,tepatnya di aqobah. Dan terjadilah sumpah setia, bai'ah aqobah, pada malam itu. Nabi membaiat mereka untuk tidak mensekutukan Allah dengan sesembahan apapun, untuk tidak mencuru, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak mereka, tidak untuk berbohong, dan tidak membangkang perintah kebaikan beliau. Dan kedua belas orang wakil seluruh penduduk yatsrib tersebut menyatakan sanggup atas baiat yang diajukan Nabi.

@ dan saat musim haji berakhir, serta rombongan jamaah dari yastrib hendak kembali ke negeri mereka, Rosul mengirim Mus'ab bin Umair bersama mereka, untuk berdakwah mengajar tentang islam sekaligus mengajak yang belum memeluk islam.

@ di madinah, mus'ab bertempat di rumah as'ad bin zuroroh. Di tangannya pula, masuk islam dua kepala suku Aus dan Khozroj؛ sa'ad bin mu'adz dan sa'ad bin ubadah. Yang dengan sebab keislaman 2 tokoh ini, hampir seluruh penduduk yatsrib masuk islam,hanya beberapa rumah saja yang belum.

@ tempat dakwah baru telah menanti Nabi, bertahun-tahun Nabi begitu gigih menawarkan Islam pada suku-suku di semenanjung arabia, dakwah beliau tertolak di thaif, bahkan di kota tercinta sendiri, ternyata tanpa diperkirakan sebelumnya, dakwah beliau diterima oleh salah satu kota yang juga diperhitungkan dalam dunia perdagangan bangsa arab pada masa itu, yaitu yatsrib. Hanya tinggal menunggu waktu saja bagi nabi untuk memulai menyebarkan islam dengan sistem baru dari kota yang penduduknya terkenal ramah dan bersahabat itu

Usai Isro' mi'roj

@ perjalanan isro' mi'roj dalam waktu semalam itu telah berakhir, dan nabi membawa perintah sholat 5 waktu. Dan pada pagi harinya beliau tercenung, beliau tahu pasti bahwa kaumnya akan mendustakannya dengan sengit kali ini. Beliau pun terduduk dengan sedih. Saat itu, abu jahal melewati beliau, dan dengan angkuh, dia bertanya seraya mengejek, "nah, apa ada yang baru?", "iya", jawab Nabi, "apa itu?", "aku diperjalankan semalam", "kemana?", "baitul makdis", "hah? Lalu sekarang kamu sudah ada di antara kita?!", "iya", ujar Nabi... tiba-tiba abu jahal berpikir untuk lebih mempermalukan nabi, "hmmm, umpama aku panggil kaummu, apakah kamu mau bercerita seperti yang kau ceritakan padaku barusan?". "ya", kata Nabi tegas.

@ abu jahal pun dengan penuh kepongahan memanggil seluruh orang quraisy untuk berkumpul. "Nah, kaummu telah kumpul, ceritakan pada mereka apa yang telah kamu kisahkan padaku". Nabi pun bercerita bahwa semalam beliau telah diperjalankan ke baitul makdis, mereka pun terheran-heran dan melontarkan pertanyaan yang sama, "dan sekarang ada di antara kami?", tak pelak mereka pun ada yang bertepuk tangan, meletakkan tangan di atas kepala, tanda penghinaan, salah satu di antara mereka mengejek, "semua yang kamu bawa sebelum hari ini adalah ringan, kecuali perkataanmu hari ini, sungguh kamu adalah pembohong. Kita berjalan ke sana pergi selama 1 bulan, dan pulang balik pun 1 bulan, dan kamu mengada-ada dengan bilang perjalanan ke sana hanya 1 malam? Demi lata dan uzza, aku tidak mempercayaimu".

@ dalam saat seperti ini, abu bakar, sahabat setia beliau membelanya, "buruk sekali apa yang kau ucapkan itu, engkau hinakan saudara sendiri, engkau bohongkan? Aku bersaksi bahwa apa yang beliau katakan adalah benar".

@ tak berhenti di situ, mereka pun meminta Nabi untuk bercerita tentang ciri-ciri masjidil aqsha, bagaimana bangunannnya, bentuknya, berapa jumlah pintunya, letak kedekatannya dengan bukit. Nabi pun mulai memberitahu apa yang mereka minta, dan Allah membantu NabiNya dengan memperlihatkan secara langsung pada beliau bagaimana masjidil aqsha. Mereka hanya terdiam, dan abu bakar terus menerus berucap, "benar, engkau benar ya nabiyallah, aku bersaksi engkau adalah Rosul-Nya".

@ mau tak mau mereka berkata, "adapun ciri masjid memang benar, tapi, hai abu bakar, apakah kamu percaya begitu saja dia semalam pergi ke baitul makdis dan datang sebelum subuh?" dengan penuh keyakinan abu bakar menjawab, "ya, aku mempercayainya yang lebih jauh daripada itu, aku membenarkannya dengan kabar yang datang dari langit kepadanya tiap pagi dan sore, apalagi kalau hanya ini". Dan sejak itu, beliau bergelar asshiddiq

@ namun meski seperti itu, bukti sudah diutarakan, namun mereka tetap dalam kepongahan kekufuran, dan menuduh beliau sebagai penyihir

Isro' mi'roj

¤ Usia 51..senin, 27 Rajab, 2 S.H/ 621 M

@ 12 tahun sudah beliau diutus menjadi Nabi. Berbagai liku dinamika dakwah menyebarkan Islam beliau lewati. Berbagai halangan,rintangan,hinaan,ejekan,serangan; beliau rasakan bersama segenap sahabatnya.. Suka duka beliau rasakan.. Kesabaran yang tiada banding.. Kesedihan bila teringat sang istri terkadang masih menyeruak di benak beliau.. Hingga tiba saatnya Tuhan Yang Mengutusnya memberi sang kekasih penghibur atas segala lara dan duka itu..

@ malam yang senyap, saat itu,beliau tidur di salah satu rumah sepupunya. Dan tanpa ada perjanjian sebelumnya,tiba-tiba datang 2 malaikat,jibril dan mikail. Membawa beliau ke masjidil haram,dan berhenti di hijr ismail samping ka'bah. Dan mengulang kembali proses yang pernah beliau alami saat usia 4,10 dan sejenak menjelang jadi Nabi,yaitu operasi pembelahan dada beliau dan prosesi penyucian hati beliau dengan air zamzam.. Usai operasi,2 malaikat tadi mengajak beliau naik sebuah kendaraan bernama Buroq.. Perjalanan malam hari,isro', telah di mulai.. Dengan tujuan yerusalem.. Masjidil aqsho,tempat seluruh Nabi berkumpul menunggu kehadiran beliau..

@ banyak hal beliau lihat dalam perjalanan itu, beliau juga melewati tempat-tempat bersejarah,dan menunaikan shalat 2 rakaat di tempat-tempat itu. Yastrib, tursina, betlehem.. Hingga akhirnya beliau sampai baitul maqdis dan mengimami seluruh Nabi dan Rosul yang datang ke tempat itu dengan Roh dan Raga mereka. Pesan simbolis bahwa beliau adalah pemimpin seluruh Utusan dan Orang-orang kepercayaan Allah ta'ala..

@ usai itu,beliau melakukan perjalanan yang lebih sakral lagi. Naik,mi'raj menuju Langit.. Menembus 7 langit,bertemu dengan para Nabi penghuni 7 lapisan itu. Adam di langit pertama, Isa dan Yahya di langit kedua, Yusuf di langit ketiga, Idris di langit keempat, Harun di langit kelima, Musa di langit keenam, dan Ibrahim di langit ketujuh. Sebelum jibril melepas beliau sendirian di sidratil muntaha,tempat beliau melihat jibril dalam bentuk aslinya. Lalu menuju mustawa, tempat bertemu deng Sang Pencipta Alam semesta, di tempat itu beliau bermunajat,berkomunikasi langsung dengan Allah ta'ala. Tempat beliau menerima perintah kewajiban shalat 5 waktu..

@ setelah itu,beliau turun lagi ke tempat beliau berangkat. Masjidil aqsha.. Dan pulang ke Mekkah.. Pertanda bahwa mandat kenabian berpindah dari tangan bangsa israel kepada bangsa Arab. Namun,sebagai manusia,kebingungan sempat beliau alami,apa yang akan disampaikan pada kaumnya tentang perjalanan ini? Perjalanan yang sangat fantastis ! Hanya 1 malam ! Padahal perjalanan biasa memakan waktu 1 bulan. Apa juga nanti komentar kaumnya? Terutama begundal-begundal quraisy itu.. (bersambung)

Bibit dakwah baru

@ kebelum suksesan dakwah di thaif,tidak menyurutkan semangat Nabi. Beliau selalu mencari kesempatan bagus untuk menyebarkan Islam,dan momen yang selalu beliau tunggu adalah musim haji.

@ saat musim haji,hampir seluruh suku arab berdatangan,mulai dari yaman sampai syam dan irak. Nabi begitu semangat mengajak mereka mengesakan Allah, dan mulai tahun ni beliau juga meminta mereka untuk mendukung dan melindungi dakwah beliau. Di antara suku-suku besar yang beliau datangi adalah : amir bin sha'sha'ah,muharib, fazarah,ghassan,hanifah,dan lain-lain. Namun tak satupun dari mereka mempedulikan seruan nabi.

@ hanya sebagian individu saja menerima ajakan Nabi,di antaranya : abu dzar al-ghifari,thufail bin amru dari suku daus, dhimad dari suku azd,dan lain sebagainya.

@ apakah quraisy diam saja? Sama sekali tidak,mereka gencar menyebar propaganda mengatakan bahwa Muhammad adalah sosok berbahaya yang patut diwaspadai. Bahkan pamanya, Abu Lahab,tega membohongkannya di depan umum,dan selalu membuntuti Nabi kemanapun pergi, dan memperingatkan suku yang barusan didatangi nabi untuk berhati-hati.

@ namun kegigihan dakwah beliau akhirnya membuahkan hasil. Benih keberhasilan telah nampak. Saat beliau berada di lembah aqabah,beliau bertemu dengan 6 pemuda dari suku khazraj,madinah,dan menawarkan islam. Anehnya,mereka semua seketika beriman,ternyata mereka telah mendengar dari sekutu mereka,yahudi madinah,bahwa Nabi akhir zaman akan diutus dan akan keluar. Bahkan bangsa yahudi mengancam suku khazraj,jika Nabi itu telah muncul.maka mereka akan memerangi seluruh suku Arab sampai musnah,dan bangsa yahudi akan jadi pengikutnya.

@ maka tatkala Nabi menawarkan Islam,segera mereka menerimanya,agar tidak kedahuluan bangsa yahudi. Saat mereka kembali ke madinah,segera mereka memberi tahu kaumnya tentang telah munculnya nabi terakhir. Nama Islam segera populer..tak satupun rumah di suku khazraj dan Aus,kecuali nama islam dan nama nabi selalu menjadi topik utama pembicaraan mereka

Dakwah di thoif ( 2 )

@ di saat beliau beristirahat melepas lelah, sedih dan pedih di dadanya, di bawah pohon kurma di perkebunan di thaif itu; tergeraklah rasa kasihan utbah, meski dia begitu memusuhinya. Utbah menyuruh salah satu budaknya untuk mengantar sekeranjang buah-buahan pada Nabi. Budak itu bernama Addas.

@ sesampai di tempat Nabi, Addas menyuguhkan buah-buahan itu. Nabi mengambil buah itu seraya berucap, "bismillah". Addas pun terperanjat, karena kalimat itu tidak pernah diucapkan oleh penduduk negeri ini, Nabi tahu keterkejutan Addas, beliau pun menanyainya, dan berasal dari mana, Addas menjawab bahwa dia dari nineveh dan dia kristen. Nabi pun tersenyum, "dari negeri orang saleh, Yunus bin Matta?". Bukan alang kepalang keterkejutan Addas, dari mana kamu tahu tentang yunus? "Dia adalah saudaraku, dia Nabi dan aku juga Nabi", jawab Rosul sembari tersenyum, seketika mata Addas melelehkan air mata, dan menciumi kepala, tangan serta kaki Nabi.

@ di sudut lain, syaibah berkata gusar pada utbah, "lihat, muhammad telah merusak budakmu !". Dan saat Addas kembali pada mereka, dia bilang, bahwa orang yang mengikuti Nabi sepertinya, tak akan celaka hidupnya.

KEMBALI KE MAKKAH

@ dakwah di thaif tidak menghasilkan apapun, beliaupun kembali ke makkah dengan sangat sedih. Sebelum masuk kota makkah, beliau menyempatkan diri untuk berdiam di gua hira

@ beberapa saat kemudian, Nabi menikah dengan Bunda Saudah binti Zam'ah, yang ditinggal wafat suaminya. Dia adalah wanita pertama yang dinikahi Nabi sepeninggal bunda Khadijah

Dakwah ke thoif ( 1 )

@ kesedihan memang ada, namun beliau tidak terlalu berlarut-larut dalam kesedihan itu. Kepentingan dakwah harus terus berjalan apapun yang terjadi. Dan beliaupun memulai kembali gerakan dakwahnya. Hanya saja kali ini beliau berpikir lain, melebarkan sayap dakwah ke luar kota makkah.

@ beliau menuju thoif, kota dingin sekitar 80 km selatan Mekkah. Bersama salah satu sahabatnya, zaid bin haritsah, beliau mengajak penduduk thoif untuk mengesakan Allah dan mengakui kerasulan beliau. 1 bulan penuh beliau tinggal di kota kecil itu. Namun yang beliau dapat sungguh memedihkan. Para tokoh kota itu menolak melindungi beliau, bahkan mengusirnya, mengganggu beliau dengan gangguan yang sangat parah, menghina beliau dengan penghinaan yang tak bisa dipikul oleh hati siapapun. Bahkan saat beliau meninggalkan kota itu, mereka mengerahkan anak-anak dan budak-budak untuk berbaris di kedua tepi sepanjang jalanan kota thoif untuk melempari beliau dengan batu. Zaid berusaha keras melindungi beliau dari lemparan-lemparan batu hingga kepalanya bocor berdarah. Nabi sendiri kakinya bengkak-bengkak berdarah akibat lemparan itu.

@ akhirnya terpaksa Nabi berlindung di salah satu perkebunan di thaif, yang ternyata kebetulan milik salah satu tokoh Makkah, utbah bin rabi"ah. Di bawah sebuah pohon, seraya bersandar, Nabi berdoa lirih : "Ya Allah, hanya kepadamu aku mengeluh atas lemahnya kekuatanku, dan sedikitnya usaha dakwahku..kepada siapa Engkau akan menyerahkanku? Apakah kepada musuh yang menyerangku?...namun jika Engkau tidak murka kepadaku, maka aku tidak peduli, hanya saja kasih sayangmu lebih luas bagiku.. Hanya pada Engkau tempat bernaung hingga Engkau ridho, tidak ada daya dan upaya kecuali atas izin-Mu". Saat itulah, datang malaikat penjaga gunung, dan menawarkan beliau untuk menimpakan pada penduduk thaif sebuah gunung besar. Tetapi beliau menjawab :" tidak, aku berharap dari keturunan mereka nanti akan muncul generasi yang mengesakan Allah".