editor [Alawy Ali Imran Muhammad] ; ilustrator [Humaira Liatussoliha]

Join to our blog

Sabtu, 31 Oktober 2009

Bepergian ke Syam ( 2 )

@ pendeta tua itu telah lama hidup dalam kegelisahan. Tiap malam dia melihat langit,memperhatikan sebuah bintang yang baru saja muncul sejak 12 tahun lalu. Dia tahu betul melalui kitab-kitab suci dalam agamanya,bahwa bintang itu,adalah bintang Nabi terakhir. Ada keinginan terpendam dalam hatinya untuk bisa bertemu Nabi akhir zaman itu,walau hanya sekejap,sebelum dia meninggalkan dunia ini.

@ kafilah Quraisy terus berjalan. Dalam sebagian riwayat dikatakan,Nabi Muhammad kecil berkendara sendiri,tidak dengan pamannya. Banyak keajaiban kali ini mengiringi kafilah itu,hanya saja mereka tidak menyadarinya. Perjalanan hampir sebulan,dan rombongan telah memasuki wilayah Bushro (Yordania sekarang)

- - - 000 - - -

@ siang itu,pendeta tua bernama Bahira (dalam sebagian riwayat,bernama Georges) itu naik ke menara kastilnya,menikmati pemandangan alam Bushro melalui jendela menara kastil. Namun,bulu kuduknya meremang, nafasnya tertahan, hatinya terkesiap,saat matanya secara tak sengaja melihat ada awan rendah yang berjalan seolah menaungi sesuatu. Dan tampak dari kejauhan,serombongan kafilah mendekati kota Bushro,dan awan itu,ikut kemanapun kafilah itu bergerak. Hatinya berteriak gembira penuh pertanyaan dan harapan,adakah Nabi akhir zaman juga dalam kafilah itu?

@ sesampai di pinggiran Bushro,kafilah itu berhenti,sang pendeta segera memanfaatkan kesempatan dengan mengundang seluruh anggota kafilah untuk menghadiri jamuan makan darinya. Berdebar pendeta tua itu melihat satu persatu tamunya. Namun yang dicari tidak ada.

@ akhirnya dia pun bertanya,apakah semua rombongan hadir? Salah satu menjawab. Tidak,ada 1 anak kecil yang kami tinggal,dia ada di sana. Bahira pun menyuruh memanggil anak itu,yang tak lain adalah Nabi Muhammad. Dan hati bahira benar-benar bergetar hebat saat dirinya melihat awan tadi berhenti di atas sebuah pohon. Pohon yang tak satupun berteduh di situ kecuali Nabi ! Tak salah lagi, Nabi itu ada di sini sekarang ! Cita-cita untuk bertemu Nabi itu,hanya menunggu detik. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar