editor [Alawy Ali Imran Muhammad] ; ilustrator [Humaira Liatussoliha]

Join to our blog

Minggu, 25 Oktober 2009

Perhatian penuh sang kakek

@ kala Nabi berusia 7 tahun,sang kakek mengadakan kunjungan kenegaraan pada Raja dinasti Himyar di Yaman. Saif bin Dzi Yazan. Memberikan ucapan selamat pada Raja itu atas kesuksesan merebut kota Sana'a dari tangan Imperium Abbesinia serta mengusir penjajah yang telah lama bercokol di negeri Yaman.

@ ternyata delegasi Quraisy yang dipimpin Abdul Muttholib mendapatkan penghormatan yang luar biasa dari Raja Saif bin dzi yazan. Raja tersebut bersama seluruh paranormalnya memberi tahukan pada Abdul Muttholib bahwa cucunya yang ada di Mekkah,adalah Nabi terakhir utusan Tuhan,dan dia,abdul muttholib,adalah ayah calon Nabi itu. Juga mengkabari bahwa bocah itu kelak akan mempunyai urusan yang agung dan besar.

@ diam-diam abdul Muttholib menyimpan rasa bangga yang tak terkira pada cucunya. Dia pun sebenarnya tahu bahwa kelak cucunya akan merubah dunia. Banyak impian yang dia terima perihal Sang cucu yang kelak akan mendapat risalah sebagaimana moyangnya, Nabi Ibrohim.

@ dirahasiakannya apa yang diberitahukan Raja Saif tadi dari seluruh putranya,apalagi kaumnya,hanya Abu Tholib yang diberitahu. Abdul Muttholib juga berpesan agar kelak Abu Tholib menjaga dan melindungi cucunya.

@ sejak dari kunjungan itu,seluruh perhatian Abdul Muttholib tercurahkan pada pendidikan sang Cucu,tak ada hari tanpa Muhammad di sisinya, apapun yang dilakukan sang cucu diawasi. Namun kesedihan kerap pula menghunjam benak Abdul Muttholib tiap ingat bahwa cucunya itu tidak lagi punya ayah dan ibu. Mata bening Muhammad kecil pun selalu juga menyiratkan kerinduan pada ibundanya, bagaimanapun,beliau tetap ingin merasakan kasih sayang orang tua,seperti halnya teman-teman sebayanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar