editor [Alawy Ali Imran Muhammad] ; ilustrator [Humaira Liatussoliha]

Join to our blog

Jumat, 13 November 2009

Renovasi Ka'bah

( o ) usia 35 (18 S.H/605 M)

@ 5 tahun sebelum diutusnya Nabi Muhammad menjadi pembawa risalah,Mekkah mengalami banjir besar yang menyebabkan ka'bah mengalami kerusakan dan terancam runtuh,di samping bangunannya yang memang telah sangat kuno.

@ akhirnya Quraisy terpaksa merombak dan merenovasinya. Dan untuk dana pembangunan,mereka berusaha sebisa mungkin dari uang halal. Bukan dari uang hasil prostitusi,hasil rampasan tak berhak,ataupun hasil riba.

€ awal mulanya ada ketakutan saat akan meruntuhkan ka'bah,mengingat agungnya bangunan itu di hati seluruh bangsa Arab. Namun setelah salah satu pembesar mereka,al-walid bin mughiroh mengayunkan kapaknya ke dinding ka'bah dan tidak terjadi apa-apa,akhirnya semua turun dan meruntuhkan ka'bah sampai pondasi yang dibangun Nabi ibrahim. Semua suku dan klan bekerjasama dan membagi tugas merenovasi ka'bah. Nabi pun turut serta sebagai perwakilan klan Hasyim dengan mengangkat dan memindah batu buat dinding ka'bah. Semua bekerja dengan semangat.

@ namun permasalahan timbul saat pembangunan sampai pada letak hajar aswad. Terjadi sengketa siapa yang akan meletakkan batu mulia. Semua suku berebut untuk mendapatkan kehormatan itu,bahkan hampir terjadi perang di halaman ka'bah,sebab ada beberapa suku yang ambil sumpah dengan mencelupkan tangan pada setimba darah. Hingga akhirnya orang tertua di kalangan Quraisy memberi jalan keluar bahwa siapa esok hari yang pertama kali masuk masjid melalui pintu utama,maka dialah yang berhak meletakkan hajar aswad di tempatnya.

@ ternyata yang masuk pertama kali adalah Nabi Muhammad. Saat semua pembesar melihat yang datang adalah Nabi Muhammad,semua bergembira,dan setuju,mengingat kredibilitas,netralitas dan amanah beliau telah dikenal di mana-mana, "ini dia, Al-amin ! Kami semua rela dan puas jika dia yang meletakkan".

@ namun beliau tidak serakah,tidak egois,dengan kebijakan tingkat tinggi,beliau menggelar selendangnya,lalu meletakkan batu hitam dari surga itu di selendang tadi,dan meminta agar setiap suku menyuruh perwakilannya untuk bersama-sama mengangkat selendang itu,dan sesampai di tempatnya,beliau yang meletakkah hajar aswad.

@ semua terpukau dengan kebijakan beliau ini. Sebab seketika sengketa dan rasa sakit hati yang ada,hilang dari benak seluruh suku. . . Begitulah beliau menghentikan pertumpahan darah yang hampir terjadi

KELAHIRAN SANG PUTRI BUNGSU

@ di tengah-tengah masyarakat Mekkah sibuk merenovasi ka'bah. Bunda Khadijah melahirkan putri keempat buat Nabi, sayyidah Fatimah azzahro' al-batul. Kebahagiaan yang tak terperi bagi keluarga sejahtera itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar