editor [Alawy Ali Imran Muhammad] ; ilustrator [Humaira Liatussoliha]

Join to our blog

Rabu, 20 Januari 2010

islamnya ksatria yang lain

@ belum selesai keterhenyakan orang quraisy akan islamnya salah satu ksatria mereka hamzah bin abdul muttholib. 3 hari kemudian, mereka benar-benar terpukul setelah salah satu ksatria muda andalan mereka, menyusul masuk Islam.

@ hari belum terlalu sore saat Abu Jahal mendengar pintu rumahnya diketuk, ketukan keras dan tergesa-gesa. Bergegas Abu Jahal membuka pintu rumahnya dan wajahnya sumringah saat melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya, Umar bin Khotthob, sang singa Makkah. Namun keceriaan wajahnya sontak berubah menjadi mendung gelap ketika Umar mengatakan sesuatu bak petir di siang bolong, "hai abu jahal, perlu kamu tahu, aku sekarang memeluk Islam, asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rosulullah". Ditutupnya pintu rumahnya dengan membantingnya di wajah Umar, kedongkolan yang sangat menimpa Abu Jahal, kegilaan apa lagi ini.

@ pagi itu, Umar berjalan menghunus pedangnya, dia terkenal sebagai seseorang yang sangat kejam menyiksa dan mengganggu orang Islam, meskipun kebenciannya tak seperti Abu Jahal dan pembesar Quraisy yang lain. Hari itu dia berniat membunuh Rosulullah. Dicari-carinya di mana gerangan Nabi berada, dan di tengah jalan dia bertemu dengan seseorang, "Umar, mau kemana kamu?", "aku mencari muhammad!", "ada apa engkau mencarinya?", "akan kubunuh Muhammad dengan pedang ini!", "apa? Engkau mencari Muhammad? Mau kutunjukkan sesuatu yang lebih aneh dari itu? Adikmu telah memeluk agamanya".

@ tak tergambarkan kekagetan Umar, saat mendengar adiknya, Fatimah telah memeluk Islam. Arahnya sekarang berbelok, dia menuju ke rumah adiknya. Sesampai rumah adiknya, dia mendengar sayup-sayup bacaan. Digedornya rumah adiknya, dan seisi rumah semburat mendengar suara Umar, dia masuk dengan penuh amarah, hanya adiknya yang tak bergerak sementara lembaran alquran ada dalam dekapannya. Dimintanya lembaran itu, tapi tak diberikan oleh Fatimah, segera ditamparnya wajah sang adik hingga berdarah. Tiba-tiba Umar malu dan menyesal, lalu dengan lembut dimintanya lembaran itu, "tidak, kamu masih najis, mandi dulu sebelum baca lembaran ini!" dan umar menuruti kata adiknya. Usai mandi dia baca lembaran berisi surat Toha. "kata-kata yang indah, tunjukkan aku di mana Muhammad". Dan orang-orang yang bersembunyi pun keluar sembari bilang, bahwa Nabi ada di rumah Arqom, seraya memberitahukan pada Umar, bahwa beberapa saat lalu Nabi berdoa "ya Allah, kuatkan Islam dengan salah satu dari Umar bin Khottob, atau Amr bin Hisyam (abu jahal).

@ umar pun pergi ke tempat Rosul. Saat mengetuk pintu dengan gagang pedangnya, semua sahabat segera berdiri bersiap melindungi Nabi, dan Hamzah berkata, "jika yang dia inginkan kebaikan, maka itu adalah keberuntungannya, dan jika dia ingin berbuat buruk, maka akan aku penggal kepalanya dengan pedangnya sendiri". Namun Nabi memerintahkan untuk membiarkannya masuk, sesampai di hadapan Nabi, beliau mencengkeram kerah baju Umar dan menghentakkannya, "apakah engkau masih tetap dalam kesesatanmu Umar?!" . Dengan lirih dan menunduk, Umar mengucapkan dua kalimah syahadat. Sontak suara takbir menggema dari seluruh sahabat di rumah itu, sampai dengung takbir mereka terdengar hingga masjid. Orang-orang pun bertanya-tanya, apa yang telah terjadi.

@ dan sejak masuk islamnya Umar, kemuliaan Islam makin berkibar, para sahabat pun berani terang-terangan untuk shalat di depan kakbah. Orang-orang quraisy makin mengkerut dan makin sakit hati melihat hal ini. Tak ada apapun yang kini ditakuti orang islam sejak islamnya hamzah dan umar, dua ksatria terkuat suku quraisy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar