editor [Alawy Ali Imran Muhammad] ; ilustrator [Humaira Liatussoliha]

Join to our blog

Rabu, 20 Januari 2010

embargo ekonomi

@ segala usaha yang ditempuh quraisy gagal total, mulai cara paling lembut penuh tipu daya sampai cara yeng mengerikan, penuh kekerasan dan berakhir dengan pembunuhan. Islam bukannya melemah, tetapi makin hari makin menguat. Satu persatu ksatria dan pemuda-pemuda harapan suku quraisy memeluk islam dan mengikuti Nabi. Perlindungan Abu Tholib pada Nabi, membuat beliau leluasa melakukan apapun demi kepentingan dakwah tanpa ada sedikitpun tangan pembesar-pembesar quraisy yang mampu menyentuhnya. Klan bani hasyim dan bani Muttholib pun bersikeras membela Nabi dan tak mau menyerahkannya pada quraisy, apapun yang terjadi padanya, maka akan berurusan dengan mereka. Hanya Abu Lahab yang menarik diri dari dua klan yang sebenarnya adalah keluarganya sendiri.

@ dan pada awal tahun 615 M atau 7 tahun sebelum hijrah, para pembesar quraisy berkumpul di kheif bani kinanah, sebuah tempat pertemuan seluruh pembesar bangsa arab, dan membuat satu kesepakatan yang penuh kedzaliman. Mereka sepakat mengucilkan dan mengembargo bani hasyim dan bani muttholib dalam perdagangan, pernikahan, dan segalanya, bahkan pergaulan, sehingga mereka binasa seluruhnya atau menyerahkan Muhammad pada mereka. Kesepakatan itu mereka tulis dan mereka gantungkan di dalam kakbah. Konon yang bertugas menulis kesepakatan itu, tangannya seketika mengalami kelumpuhan total.

@ dan setelah kesepakatan tersebut berlaku. Abu Tholib segera mengajak seluruh anggota dua klan, baik yang muslim atau kafir,untuk menyingkir ke luar kota Mekkah, hanya abu lahab yang memisahkan diri dari kesetiaan terhadap klannya. Dan mereka bertempat di salah satu lembah pegunungan milik abu tholib, syi'ib ali.

@ seluruh keluarga dua klan itu pun menetap di sana sekitar tiga tahun dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Mereka mengalami kelaparan yang teramat sangat, lelah yang tak tergambarkan. Hingga sampai terkadang terdengar ratapan dan tangisan wanita dan anak-anak dua klan itu melolong-lolong kelaparan. Apapun di makan, sampai kulit binatang yang telah mengering di pinggir jalanan. Dan bantuan logistik apapun tidak sampai pada mereka kecuali dengan jalan rahasia dan diam-diam.

@ dalam keadaan parah yang teramat sangat seperti ini pun, umat islam menanggapi dan menghadapinya dengan kesabaran tinggi. Dan Rosul tetap jalan dengan dakwahnya siang malam, terus terang ataupun diam-diam. Tidak terpengaruh sedikitpun oleh embargo quraisy, sembari selalu mengharap ridho Allah ta'ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar