@ segala usaha yang ditempuh quraisy gagal total, mulai cara paling lembut penuh tipu daya sampai cara yeng mengerikan, penuh kekerasan dan berakhir dengan pembunuhan. Islam bukannya melemah, tetapi makin hari makin menguat. Satu persatu ksatria dan pemuda-pemuda harapan suku quraisy memeluk islam dan mengikuti Nabi. Perlindungan Abu Tholib pada Nabi, membuat beliau leluasa melakukan apapun demi kepentingan dakwah tanpa ada sedikitpun tangan pembesar-pembesar quraisy yang mampu menyentuhnya. Klan bani hasyim dan bani Muttholib pun bersikeras membela Nabi dan tak mau menyerahkannya pada quraisy, apapun yang terjadi padanya, maka akan berurusan dengan mereka. Hanya Abu Lahab yang menarik diri dari dua klan yang sebenarnya adalah keluarganya sendiri.
@ dan pada awal tahun 615 M atau 7 tahun sebelum hijrah, para pembesar quraisy berkumpul di kheif bani kinanah, sebuah tempat pertemuan seluruh pembesar bangsa arab, dan membuat satu kesepakatan yang penuh kedzaliman. Mereka sepakat mengucilkan dan mengembargo bani hasyim dan bani muttholib dalam perdagangan, pernikahan, dan segalanya, bahkan pergaulan, sehingga mereka binasa seluruhnya atau menyerahkan Muhammad pada mereka. Kesepakatan itu mereka tulis dan mereka gantungkan di dalam kakbah. Konon yang bertugas menulis kesepakatan itu, tangannya seketika mengalami kelumpuhan total.
@ dan setelah kesepakatan tersebut berlaku. Abu Tholib segera mengajak seluruh anggota dua klan, baik yang muslim atau kafir,untuk menyingkir ke luar kota Mekkah, hanya abu lahab yang memisahkan diri dari kesetiaan terhadap klannya. Dan mereka bertempat di salah satu lembah pegunungan milik abu tholib, syi'ib ali.
@ seluruh keluarga dua klan itu pun menetap di sana sekitar tiga tahun dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Mereka mengalami kelaparan yang teramat sangat, lelah yang tak tergambarkan. Hingga sampai terkadang terdengar ratapan dan tangisan wanita dan anak-anak dua klan itu melolong-lolong kelaparan. Apapun di makan, sampai kulit binatang yang telah mengering di pinggir jalanan. Dan bantuan logistik apapun tidak sampai pada mereka kecuali dengan jalan rahasia dan diam-diam.
@ dalam keadaan parah yang teramat sangat seperti ini pun, umat islam menanggapi dan menghadapinya dengan kesabaran tinggi. Dan Rosul tetap jalan dengan dakwahnya siang malam, terus terang ataupun diam-diam. Tidak terpengaruh sedikitpun oleh embargo quraisy, sembari selalu mengharap ridho Allah ta'ala.
editor [Alawy Ali Imran Muhammad] ; ilustrator [Humaira Liatussoliha]
Join to our blog
Rabu, 20 Januari 2010
islamnya ksatria yang lain
@ belum selesai keterhenyakan orang quraisy akan islamnya salah satu ksatria mereka hamzah bin abdul muttholib. 3 hari kemudian, mereka benar-benar terpukul setelah salah satu ksatria muda andalan mereka, menyusul masuk Islam.
@ hari belum terlalu sore saat Abu Jahal mendengar pintu rumahnya diketuk, ketukan keras dan tergesa-gesa. Bergegas Abu Jahal membuka pintu rumahnya dan wajahnya sumringah saat melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya, Umar bin Khotthob, sang singa Makkah. Namun keceriaan wajahnya sontak berubah menjadi mendung gelap ketika Umar mengatakan sesuatu bak petir di siang bolong, "hai abu jahal, perlu kamu tahu, aku sekarang memeluk Islam, asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rosulullah". Ditutupnya pintu rumahnya dengan membantingnya di wajah Umar, kedongkolan yang sangat menimpa Abu Jahal, kegilaan apa lagi ini.
@ pagi itu, Umar berjalan menghunus pedangnya, dia terkenal sebagai seseorang yang sangat kejam menyiksa dan mengganggu orang Islam, meskipun kebenciannya tak seperti Abu Jahal dan pembesar Quraisy yang lain. Hari itu dia berniat membunuh Rosulullah. Dicari-carinya di mana gerangan Nabi berada, dan di tengah jalan dia bertemu dengan seseorang, "Umar, mau kemana kamu?", "aku mencari muhammad!", "ada apa engkau mencarinya?", "akan kubunuh Muhammad dengan pedang ini!", "apa? Engkau mencari Muhammad? Mau kutunjukkan sesuatu yang lebih aneh dari itu? Adikmu telah memeluk agamanya".
@ tak tergambarkan kekagetan Umar, saat mendengar adiknya, Fatimah telah memeluk Islam. Arahnya sekarang berbelok, dia menuju ke rumah adiknya. Sesampai rumah adiknya, dia mendengar sayup-sayup bacaan. Digedornya rumah adiknya, dan seisi rumah semburat mendengar suara Umar, dia masuk dengan penuh amarah, hanya adiknya yang tak bergerak sementara lembaran alquran ada dalam dekapannya. Dimintanya lembaran itu, tapi tak diberikan oleh Fatimah, segera ditamparnya wajah sang adik hingga berdarah. Tiba-tiba Umar malu dan menyesal, lalu dengan lembut dimintanya lembaran itu, "tidak, kamu masih najis, mandi dulu sebelum baca lembaran ini!" dan umar menuruti kata adiknya. Usai mandi dia baca lembaran berisi surat Toha. "kata-kata yang indah, tunjukkan aku di mana Muhammad". Dan orang-orang yang bersembunyi pun keluar sembari bilang, bahwa Nabi ada di rumah Arqom, seraya memberitahukan pada Umar, bahwa beberapa saat lalu Nabi berdoa "ya Allah, kuatkan Islam dengan salah satu dari Umar bin Khottob, atau Amr bin Hisyam (abu jahal).
@ umar pun pergi ke tempat Rosul. Saat mengetuk pintu dengan gagang pedangnya, semua sahabat segera berdiri bersiap melindungi Nabi, dan Hamzah berkata, "jika yang dia inginkan kebaikan, maka itu adalah keberuntungannya, dan jika dia ingin berbuat buruk, maka akan aku penggal kepalanya dengan pedangnya sendiri". Namun Nabi memerintahkan untuk membiarkannya masuk, sesampai di hadapan Nabi, beliau mencengkeram kerah baju Umar dan menghentakkannya, "apakah engkau masih tetap dalam kesesatanmu Umar?!" . Dengan lirih dan menunduk, Umar mengucapkan dua kalimah syahadat. Sontak suara takbir menggema dari seluruh sahabat di rumah itu, sampai dengung takbir mereka terdengar hingga masjid. Orang-orang pun bertanya-tanya, apa yang telah terjadi.
@ dan sejak masuk islamnya Umar, kemuliaan Islam makin berkibar, para sahabat pun berani terang-terangan untuk shalat di depan kakbah. Orang-orang quraisy makin mengkerut dan makin sakit hati melihat hal ini. Tak ada apapun yang kini ditakuti orang islam sejak islamnya hamzah dan umar, dua ksatria terkuat suku quraisy.
@ hari belum terlalu sore saat Abu Jahal mendengar pintu rumahnya diketuk, ketukan keras dan tergesa-gesa. Bergegas Abu Jahal membuka pintu rumahnya dan wajahnya sumringah saat melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya, Umar bin Khotthob, sang singa Makkah. Namun keceriaan wajahnya sontak berubah menjadi mendung gelap ketika Umar mengatakan sesuatu bak petir di siang bolong, "hai abu jahal, perlu kamu tahu, aku sekarang memeluk Islam, asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rosulullah". Ditutupnya pintu rumahnya dengan membantingnya di wajah Umar, kedongkolan yang sangat menimpa Abu Jahal, kegilaan apa lagi ini.
@ pagi itu, Umar berjalan menghunus pedangnya, dia terkenal sebagai seseorang yang sangat kejam menyiksa dan mengganggu orang Islam, meskipun kebenciannya tak seperti Abu Jahal dan pembesar Quraisy yang lain. Hari itu dia berniat membunuh Rosulullah. Dicari-carinya di mana gerangan Nabi berada, dan di tengah jalan dia bertemu dengan seseorang, "Umar, mau kemana kamu?", "aku mencari muhammad!", "ada apa engkau mencarinya?", "akan kubunuh Muhammad dengan pedang ini!", "apa? Engkau mencari Muhammad? Mau kutunjukkan sesuatu yang lebih aneh dari itu? Adikmu telah memeluk agamanya".
@ tak tergambarkan kekagetan Umar, saat mendengar adiknya, Fatimah telah memeluk Islam. Arahnya sekarang berbelok, dia menuju ke rumah adiknya. Sesampai rumah adiknya, dia mendengar sayup-sayup bacaan. Digedornya rumah adiknya, dan seisi rumah semburat mendengar suara Umar, dia masuk dengan penuh amarah, hanya adiknya yang tak bergerak sementara lembaran alquran ada dalam dekapannya. Dimintanya lembaran itu, tapi tak diberikan oleh Fatimah, segera ditamparnya wajah sang adik hingga berdarah. Tiba-tiba Umar malu dan menyesal, lalu dengan lembut dimintanya lembaran itu, "tidak, kamu masih najis, mandi dulu sebelum baca lembaran ini!" dan umar menuruti kata adiknya. Usai mandi dia baca lembaran berisi surat Toha. "kata-kata yang indah, tunjukkan aku di mana Muhammad". Dan orang-orang yang bersembunyi pun keluar sembari bilang, bahwa Nabi ada di rumah Arqom, seraya memberitahukan pada Umar, bahwa beberapa saat lalu Nabi berdoa "ya Allah, kuatkan Islam dengan salah satu dari Umar bin Khottob, atau Amr bin Hisyam (abu jahal).
@ umar pun pergi ke tempat Rosul. Saat mengetuk pintu dengan gagang pedangnya, semua sahabat segera berdiri bersiap melindungi Nabi, dan Hamzah berkata, "jika yang dia inginkan kebaikan, maka itu adalah keberuntungannya, dan jika dia ingin berbuat buruk, maka akan aku penggal kepalanya dengan pedangnya sendiri". Namun Nabi memerintahkan untuk membiarkannya masuk, sesampai di hadapan Nabi, beliau mencengkeram kerah baju Umar dan menghentakkannya, "apakah engkau masih tetap dalam kesesatanmu Umar?!" . Dengan lirih dan menunduk, Umar mengucapkan dua kalimah syahadat. Sontak suara takbir menggema dari seluruh sahabat di rumah itu, sampai dengung takbir mereka terdengar hingga masjid. Orang-orang pun bertanya-tanya, apa yang telah terjadi.
@ dan sejak masuk islamnya Umar, kemuliaan Islam makin berkibar, para sahabat pun berani terang-terangan untuk shalat di depan kakbah. Orang-orang quraisy makin mengkerut dan makin sakit hati melihat hal ini. Tak ada apapun yang kini ditakuti orang islam sejak islamnya hamzah dan umar, dua ksatria terkuat suku quraisy.
tawaran pada nabi
@ Mekkah masih terperanjat dengan islamnya hamzah. Para pembesar quraisy gentar juga melihat hal itu. Akhirnya, salah satu tokoh utama mereka, Utbah bin Robi'ah memutuskan untuk mendatangi Nabi, memberi beliau beberapa penawaran agar beliau menghentikan laju dakwahnya.. Nabi tengah asyik beribadah saat Utbah mendatanginya, dan Utbah meminta waktu pada beliau. Nabi mendengarkan apapun yang dikatakan Utbah.
@ "keponakanku, engkau tahu bahwa posisimu terhormat dalam bangsa ini, jalur keturunanmu, dan engkau telah membawa sesuatu yang menghebohkan kaummu, kau pecah belah persatuan mereka, kau bodohkan cara berpikir mereka, kau cela juga sesembahan dan agama mereka, engkau juga mengkafirkan nenek moyang mereka. Maka dengarkan penawaran dariku, mungkin engkau menerima di antaranya... Keponakanku, jika memang engkau membawa agama ini yang kamu inginkan adalah harta, maka kami akan kumpulkan seluruh harta kami untukmu sehingga engkau jadi yang paling kaya. Jika engkau ingin jadi raja, maka kami angkat kamu jadi raja kami, dan jika yang menimpamu ini adalah gangguan jiwa yang kamu tidak bisa mengelak darinya, maka akan kami panggilkan tabib untukmu..."
@ dengan tenang Rosul menjawab, "sudah selesai hai Aba-l Walid?... Dengarkan ini dariku...", Rosul lalu membacakan pada Utbah surat Fusshilat, Utbah mendengarkannya dengan seksama seraya termangu, terpaku akan keindahan kata alqur'an. Usai membacakan pada Utbah, Nabi berkata, "sudah engkau dengar hai Abu-l walid, maka ambil itu untukmu".
@ Utbah kembali pada majlis pembesar quraisy dengan wajah berbeda, semuanya saling bertanya apa gerangan menimpanya, dan akhirnya utbah berkata, "demi Allah, aku tidak pernah mendengar kata seperti itu, itu sama sekali bukan syair, bukan sihir, juga bukan mantera. Hai kaum quraisy, dengarkan kata-kataku dan turuti aku, biarkan orang itu dengan apa yang dia lakukan, jangan diganggu. Demi Allah, bakal terjadi sesuatu yang teramat besar dari apa yang dia katakan. Jika memang dia dibunuh oleh bangsa arab yang lain, maka kalian tidak usah capek-capek. Dan bila memang dia menang atas seluruh bangsa arab, maka kerajaannya adalah kerajaan kalian, dan keagungannya adalah keagungan kalian juga (karena dia dari kita juga)"
@ semuanya serentak berkata : Aba-l Walid, engkau benar-benar telah kena tenungnya juga !". Utbah menjawab :"terserah, ini pendapatku, lakukan apapun yang kalian suka".
@ dan dikisah lain, saat Nabi sampai pada ayat ancaman, Utbah bergegas memohon pada Nabi sembari menutup mulut beliau atas nama kekeluargaan untuk menghentikan bacaannya, dia benar-benar ketakutan akan terjadinya ancaman itu, dan setelah dia kembali ke kaumnya.
@ beberapa waktu kemudian, mereka datang kembali pada Nabi, kali ini datang bersama-sama, menawarkan hal yang sama. Dan Nabi menjawab final : "Aku tidak ada urusan dengan yang kalian katakan, aku datang dengan apa yang ku bawa ini tidak karena aku mencari harta kalian, juga tidak mencari kemuliaan di antara kalian, juga tidak ingin jaid raja atas kalian. Tapi Allah mengutusku pada kalian sebagai Utusan-Nya, dan menurunkan kitab kepadaku, dan memerintahkan padaku agar menjadi pembawa kabar gembira sekaligus peringatan bagi kalian. Maka aku menyampaikan pada kalian pesan-pesan Tuhanku dan aku nasehati kalian, jika kalian menerima apa yang kubawa, maka itu keberuntungan kalian dunia akhirat. Tetapi jika kalian menolaknya, maka aku bersabar atas kehendak Allah, sehingga Allah memutuskan yang terakhir antara aku dan kalian !"
@ "keponakanku, engkau tahu bahwa posisimu terhormat dalam bangsa ini, jalur keturunanmu, dan engkau telah membawa sesuatu yang menghebohkan kaummu, kau pecah belah persatuan mereka, kau bodohkan cara berpikir mereka, kau cela juga sesembahan dan agama mereka, engkau juga mengkafirkan nenek moyang mereka. Maka dengarkan penawaran dariku, mungkin engkau menerima di antaranya... Keponakanku, jika memang engkau membawa agama ini yang kamu inginkan adalah harta, maka kami akan kumpulkan seluruh harta kami untukmu sehingga engkau jadi yang paling kaya. Jika engkau ingin jadi raja, maka kami angkat kamu jadi raja kami, dan jika yang menimpamu ini adalah gangguan jiwa yang kamu tidak bisa mengelak darinya, maka akan kami panggilkan tabib untukmu..."
@ dengan tenang Rosul menjawab, "sudah selesai hai Aba-l Walid?... Dengarkan ini dariku...", Rosul lalu membacakan pada Utbah surat Fusshilat, Utbah mendengarkannya dengan seksama seraya termangu, terpaku akan keindahan kata alqur'an. Usai membacakan pada Utbah, Nabi berkata, "sudah engkau dengar hai Abu-l walid, maka ambil itu untukmu".
@ Utbah kembali pada majlis pembesar quraisy dengan wajah berbeda, semuanya saling bertanya apa gerangan menimpanya, dan akhirnya utbah berkata, "demi Allah, aku tidak pernah mendengar kata seperti itu, itu sama sekali bukan syair, bukan sihir, juga bukan mantera. Hai kaum quraisy, dengarkan kata-kataku dan turuti aku, biarkan orang itu dengan apa yang dia lakukan, jangan diganggu. Demi Allah, bakal terjadi sesuatu yang teramat besar dari apa yang dia katakan. Jika memang dia dibunuh oleh bangsa arab yang lain, maka kalian tidak usah capek-capek. Dan bila memang dia menang atas seluruh bangsa arab, maka kerajaannya adalah kerajaan kalian, dan keagungannya adalah keagungan kalian juga (karena dia dari kita juga)"
@ semuanya serentak berkata : Aba-l Walid, engkau benar-benar telah kena tenungnya juga !". Utbah menjawab :"terserah, ini pendapatku, lakukan apapun yang kalian suka".
@ dan dikisah lain, saat Nabi sampai pada ayat ancaman, Utbah bergegas memohon pada Nabi sembari menutup mulut beliau atas nama kekeluargaan untuk menghentikan bacaannya, dia benar-benar ketakutan akan terjadinya ancaman itu, dan setelah dia kembali ke kaumnya.
@ beberapa waktu kemudian, mereka datang kembali pada Nabi, kali ini datang bersama-sama, menawarkan hal yang sama. Dan Nabi menjawab final : "Aku tidak ada urusan dengan yang kalian katakan, aku datang dengan apa yang ku bawa ini tidak karena aku mencari harta kalian, juga tidak mencari kemuliaan di antara kalian, juga tidak ingin jaid raja atas kalian. Tapi Allah mengutusku pada kalian sebagai Utusan-Nya, dan menurunkan kitab kepadaku, dan memerintahkan padaku agar menjadi pembawa kabar gembira sekaligus peringatan bagi kalian. Maka aku menyampaikan pada kalian pesan-pesan Tuhanku dan aku nasehati kalian, jika kalian menerima apa yang kubawa, maka itu keberuntungan kalian dunia akhirat. Tetapi jika kalian menolaknya, maka aku bersabar atas kehendak Allah, sehingga Allah memutuskan yang terakhir antara aku dan kalian !"
gangguan langsung pada nabi dan islamnya sang paman
@ setelah usaha untuk mengembalikan para sahabat Nabi yang hijrah ke afrika gagal, orang-orang kafir Mekkah benar-benar geram, kemarahan mereka memuncak hebat, dan keganasan mereka semakin menjadi. Sahabat Nabi yang masih tersisa di Mekkah disiksa habis-habisan, bahkan mereka ingin langsung menghabisi jiwa Nabi dan mulai sering mengganggu beliau dengan bermacam jenis gangguan.
@ sepupu beliau, yang juga sempat menjadi menantunya sebelum menceraikan putri beliau, Utbah bin Abi Lahab, mendatangi beliau dan merobek baju beliau, sebelum dengan keji meludahi wajah beliau, hanya saja ludah si kafir itu tidak mengenai wajah beliau. Seketika itu Nabi berdoa memohon pada Allah agar dikerahkan atas Utbah salah satu anjing untuk menyerangnya. Saat Utbah bepergian ke Syam, dia tewas dengan kepala hancur setelah dilahap oleh seekor singa yang kelaparan.
@ ubay bin kholaf, mengacungkan pedangnya pada beliau dan dengan pongah mengatakan akan membunuh beliau. Dan Nabi membalik kata-kata Ubay, bahwa justru beliaulah yang akan membunuhnya, dan memang terjadi, saat perang Uhud keduanya bertemu dan Nabi melukai Ubay dengan ujung tombak yang membuatnya tewas.
@ Uqbah bin Abi Mu'aith tak kalah kejamnya, saat Nabi sholat, dia mendatangi beliau dan melilitkan selendang pada leher Nabi sebelum mencekiknya dengan keras, sampai beliau ditolong Abu Bakar dengan mencengkeram pundak Uqbah dan menyingkirkannya dari Nabi
@ sepanjang tahun ini, perjalanan dakwah Islam benar-benar buruk dan mengalam tekanan yang teramat sangat. Jalan benar-benar terjal. Namun, meski begitu, kian hari pemeluknya kian bertambah, sebab Islam mengajarkan persamaan. Hal yang membuat orang-orang Quraisy semakin marah, bingung, dan heran. Juga membuat mereka makin gencar menghalangi Islam.
ISLAMNYA SANG PAMAN
@ suatu hari, Abu jahal mengolok-olok beliau dan mengganggunya saat beliau sedang berada di sekitar ka'bah. Hal ini diketahui oleh salah seorang wanita. Bergegas wanita itu pergi dan mencari paman beliau, Hamzah bin Abdul Muttolib. Kebetulan hamzah baru saja datang berburu,busur panah masih ditenteng olehnya.
@ wanita tadi mengadukan perbuatan abu jahal terhadap keponakannya, dan menyindir, apakah hamzah tidak punya rasa pembelaan terhadap keluarganya? Kemarahan Hamzah sontak memuncak, dia tidak pulang, tapi langsung menuju masjid mencari Abu Jahal.
@ kala itu, Hamzah adalah salah satu jagoan tempur Quraisy yang sangat ditakuti, kekuatan dan keberaniannya tak tertandingi.. Setiba di masjid, dia menemukan Abu Jahal sedang tertawa terbahak-bahak dengan teman-temannya, menertawakan Nabi. Tanpa banyak kata, Hamzah menghardiknya dengan keras dan memukul kepala abu jahal dengan busur panahnya sampai abu jahal jatuh terjengkang dan kepalanya mengucurkan darah, "berani-beraninya engkau ganggu keponakanku, sementara aku ada dalam agamanya !". Hamzah meninggalkan abu jahal yang tak bisa berkata apa-apa dan tercengang dengan kata-kata Hamzah barusan.
@ setelah itu, Hamzah mengikrarkan keislamannya pada Nabi, tak terperikan kegembiraan orang-orang Islam. Tenaga baru seolah disuntikkan dalam jiwa mereka. Sebab hamzah adalah ikon kekuatan bagi seluruh suku Quraisy.
@ sepupu beliau, yang juga sempat menjadi menantunya sebelum menceraikan putri beliau, Utbah bin Abi Lahab, mendatangi beliau dan merobek baju beliau, sebelum dengan keji meludahi wajah beliau, hanya saja ludah si kafir itu tidak mengenai wajah beliau. Seketika itu Nabi berdoa memohon pada Allah agar dikerahkan atas Utbah salah satu anjing untuk menyerangnya. Saat Utbah bepergian ke Syam, dia tewas dengan kepala hancur setelah dilahap oleh seekor singa yang kelaparan.
@ ubay bin kholaf, mengacungkan pedangnya pada beliau dan dengan pongah mengatakan akan membunuh beliau. Dan Nabi membalik kata-kata Ubay, bahwa justru beliaulah yang akan membunuhnya, dan memang terjadi, saat perang Uhud keduanya bertemu dan Nabi melukai Ubay dengan ujung tombak yang membuatnya tewas.
@ Uqbah bin Abi Mu'aith tak kalah kejamnya, saat Nabi sholat, dia mendatangi beliau dan melilitkan selendang pada leher Nabi sebelum mencekiknya dengan keras, sampai beliau ditolong Abu Bakar dengan mencengkeram pundak Uqbah dan menyingkirkannya dari Nabi
@ sepanjang tahun ini, perjalanan dakwah Islam benar-benar buruk dan mengalam tekanan yang teramat sangat. Jalan benar-benar terjal. Namun, meski begitu, kian hari pemeluknya kian bertambah, sebab Islam mengajarkan persamaan. Hal yang membuat orang-orang Quraisy semakin marah, bingung, dan heran. Juga membuat mereka makin gencar menghalangi Islam.
ISLAMNYA SANG PAMAN
@ suatu hari, Abu jahal mengolok-olok beliau dan mengganggunya saat beliau sedang berada di sekitar ka'bah. Hal ini diketahui oleh salah seorang wanita. Bergegas wanita itu pergi dan mencari paman beliau, Hamzah bin Abdul Muttolib. Kebetulan hamzah baru saja datang berburu,busur panah masih ditenteng olehnya.
@ wanita tadi mengadukan perbuatan abu jahal terhadap keponakannya, dan menyindir, apakah hamzah tidak punya rasa pembelaan terhadap keluarganya? Kemarahan Hamzah sontak memuncak, dia tidak pulang, tapi langsung menuju masjid mencari Abu Jahal.
@ kala itu, Hamzah adalah salah satu jagoan tempur Quraisy yang sangat ditakuti, kekuatan dan keberaniannya tak tertandingi.. Setiba di masjid, dia menemukan Abu Jahal sedang tertawa terbahak-bahak dengan teman-temannya, menertawakan Nabi. Tanpa banyak kata, Hamzah menghardiknya dengan keras dan memukul kepala abu jahal dengan busur panahnya sampai abu jahal jatuh terjengkang dan kepalanya mengucurkan darah, "berani-beraninya engkau ganggu keponakanku, sementara aku ada dalam agamanya !". Hamzah meninggalkan abu jahal yang tak bisa berkata apa-apa dan tercengang dengan kata-kata Hamzah barusan.
@ setelah itu, Hamzah mengikrarkan keislamannya pada Nabi, tak terperikan kegembiraan orang-orang Islam. Tenaga baru seolah disuntikkan dalam jiwa mereka. Sebab hamzah adalah ikon kekuatan bagi seluruh suku Quraisy.
berita tak jelas
@ kabar bahwa orang-orang kafir Makkah bersujud setelah Rasul membaca surat annajm, ternyata sampai juga ke para sahabat yang berada di habasyah. Hanya saja kabar yang mereka terima versinya agak berbeda, hingga mereka mengira jika penduduk Mekkah telah memeluk islam secara keseluruhan. Sebagian dari para sahabat itu menelan mentah-mentah begitu saja berita itu, dan memutuskan untuk pulang kembali ke Mekkah.
@ setelah dekat Makkah, kenyataan yang sebenarnya baru mereka ketahui. Tak satupun di antara sahabat yang masuk ke mekkah lagi kecuali melalui perlindungan kerabatnya atau sembunyi-sembunyi. Dan semenjak itu, tekanan serta siksaan musyrikin makkah semakin menggila dan menjadi-jadi.
@ Rosul tidak melihat pilihan lain lagi kecuali memerintahkan para sahabatnya itu untuk berhijrah kedua kalinya ke habasyah lagi. Akan tetapi hijrah kali ini lebih sulit, karena kaum kafir quraisy telah membaca gelagat dan rencana itu. Jalan-jalan keluar kota Makkah diperketat pengawasannya. Akan tetapi Alloh memudahkan perjalanan hijrah sahabat-sahabat nabi tersebut.
@ kali ini, yang berbondong-bondong pindah ke habasyah adalah 83 pria dan 19 wanita, di bawah pimpinan sepupu Nabi, Ja'far bin Abi Tholib. Setiba di Habasyah, mereka diterima dengan hangat oleh Negus Ashama, dan ja'far membacakan padanya beberapa ayat al-qur'an yang memukau raja tersebut dan menyebabkannya memeluk islam, meskipun dia merahasiakan keislamannya dari rakyatnya.
# ###
@ para pembesar quraisy benar-benar gusar dengan keberhasilan orang islam meloloskan diri ke habasyah. Apalagi kali ini dengan jumlah 8 kali lipat dari sebelumnya. Mereka pun mengirim diplomat ulung mereka, Amr bin Ash, kepada Negus Ashama untuk mengembalikan orang-orang muslimin yang berhijrah itu pada mereka. Berbagai hadiah mahal diajukan, tetapi kepentingan itu gagal total, karena Negus menolak menyerahkan saudara-saudaranya itu pada orang kafir Mekkah.
@ setelah dekat Makkah, kenyataan yang sebenarnya baru mereka ketahui. Tak satupun di antara sahabat yang masuk ke mekkah lagi kecuali melalui perlindungan kerabatnya atau sembunyi-sembunyi. Dan semenjak itu, tekanan serta siksaan musyrikin makkah semakin menggila dan menjadi-jadi.
@ Rosul tidak melihat pilihan lain lagi kecuali memerintahkan para sahabatnya itu untuk berhijrah kedua kalinya ke habasyah lagi. Akan tetapi hijrah kali ini lebih sulit, karena kaum kafir quraisy telah membaca gelagat dan rencana itu. Jalan-jalan keluar kota Makkah diperketat pengawasannya. Akan tetapi Alloh memudahkan perjalanan hijrah sahabat-sahabat nabi tersebut.
@ kali ini, yang berbondong-bondong pindah ke habasyah adalah 83 pria dan 19 wanita, di bawah pimpinan sepupu Nabi, Ja'far bin Abi Tholib. Setiba di Habasyah, mereka diterima dengan hangat oleh Negus Ashama, dan ja'far membacakan padanya beberapa ayat al-qur'an yang memukau raja tersebut dan menyebabkannya memeluk islam, meskipun dia merahasiakan keislamannya dari rakyatnya.
# ###
@ para pembesar quraisy benar-benar gusar dengan keberhasilan orang islam meloloskan diri ke habasyah. Apalagi kali ini dengan jumlah 8 kali lipat dari sebelumnya. Mereka pun mengirim diplomat ulung mereka, Amr bin Ash, kepada Negus Ashama untuk mengembalikan orang-orang muslimin yang berhijrah itu pada mereka. Berbagai hadiah mahal diajukan, tetapi kepentingan itu gagal total, karena Negus menolak menyerahkan saudara-saudaranya itu pada orang kafir Mekkah.
migrasi ke abbesinia
@ melihat deraan pedih yang dialami para sahabatnya demi mempertahankan keyakinan yang mereka peluk, akhirnya Rosul memerintahkan mereka untuk berhijrah, mencari tempat yang aman dan tenang untuk menjalankan ritual ibadah mereka. Beliau S.a.w mengarahkan sahabatnya untuk berpindah menuju habasyah (abbesinia) * , sebuah kerajaan kristen di afrika timur, seraya berkata : "di negara itu, ada sumber untuk hidup dan keleluasaan, juga raja yang adil yang tak akan menyerahkan kepada siapapun orang yang meminta suaka padanya".
@ dan Rosul telah mengetahui, bahwa raja habasyah, Negus Ashama, adalah raja yang adil, tak ada orang yang terdzalimi olehnya. Maka segera berhijralah sekitar 12 pria dan 4 wanita, di bawah pimpinan menantu beliau, utsman bin affan, beserta istrinya, bunda ruqoyyah, putri Rosul, mengarungi lautan demi mempertahankan agama yang mereka peluk.
@ akan tetapi quraisy mengendus pergerakan ini, dan mereka tahu beberapa orang telah bergerak meninggalkan makkah. Segera mereka mengejar rombongan utsman. Akan tetapi mereka terlambat, saat sampai pantai, rombongan utsman bin affan telah berangkat menyeberangi laut merah, menuju habasyah.
@@@@@
@ suatu hari, sesaat setelah keberangkatan sahabatnya. Nabi keluar ke masjidil haram, saat itu sebagian besar dari mereka sedang beerkumpul. Nabi mengejutkan mereka dengan membacakan surat An-najm. Mereka hanya terpaku, terpana dengan keindahan kata al-qur"an, apalagi orang-orang quraisy terkenal sebagai sastrawan bangsa arab dengan citarasa bahasa tinggi saat itu. Mereka hanya menganga dan terpana, dan saat nabi sampai akhir surat, tak ada satupun orang yang mampu menahan dirinya untuk tidak bersujud. Semuanya serentak sujud tanpa mereka sadari.
-----------------------
*) habasyah sekarang terbagi menjadi 3 negara; ethiopia, somalia, dan eritrea
@ dan Rosul telah mengetahui, bahwa raja habasyah, Negus Ashama, adalah raja yang adil, tak ada orang yang terdzalimi olehnya. Maka segera berhijralah sekitar 12 pria dan 4 wanita, di bawah pimpinan menantu beliau, utsman bin affan, beserta istrinya, bunda ruqoyyah, putri Rosul, mengarungi lautan demi mempertahankan agama yang mereka peluk.
@ akan tetapi quraisy mengendus pergerakan ini, dan mereka tahu beberapa orang telah bergerak meninggalkan makkah. Segera mereka mengejar rombongan utsman. Akan tetapi mereka terlambat, saat sampai pantai, rombongan utsman bin affan telah berangkat menyeberangi laut merah, menuju habasyah.
@@@@@
@ suatu hari, sesaat setelah keberangkatan sahabatnya. Nabi keluar ke masjidil haram, saat itu sebagian besar dari mereka sedang beerkumpul. Nabi mengejutkan mereka dengan membacakan surat An-najm. Mereka hanya terpaku, terpana dengan keindahan kata al-qur"an, apalagi orang-orang quraisy terkenal sebagai sastrawan bangsa arab dengan citarasa bahasa tinggi saat itu. Mereka hanya menganga dan terpana, dan saat nabi sampai akhir surat, tak ada satupun orang yang mampu menahan dirinya untuk tidak bersujud. Semuanya serentak sujud tanpa mereka sadari.
-----------------------
*) habasyah sekarang terbagi menjadi 3 negara; ethiopia, somalia, dan eritrea
Langganan:
Postingan (Atom)
Muqoddimah
Asma Al Husna
About Me
- alawy ali imran muhammad
- nikmat terbesar kedua setelah iman adalah, kegemaran membaca (Habr el-Ummah, Abdillah bin Abbas)
About This Blog
Blog biografi nabi ini khusus mengkaji sejarah perikehidupan Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam, sejak awal kelahiran hingga akhir hayat beliau, agar kita mengenal lebih jauh siapa nabi kita, untuk mempatri dan memperkuat rasa cinta kita sebagai umatnya
Kenali Nabimu, Nabi yang menunjukkan cahaya hidup bagimu