Cerita sebelumnya : permulaan yang tak manis bagi tentara kafir Quraisy. 4 ksatria mereka tewas secara beruntun dalam perang tanding. Sorak sorai dan gemuruh takbir terdengar nyaring dari arah tentara muslimin. Kemenangan mental yang sangat penting.
>> Perang berkecamuk hebat..
@ dengan penuh kegeraman dan ketergesaan, Abu Jahal mengomando tentaranya untuk menyerbu barisan tentara Islam..
@ namun tentara Islam tak bergeming dari tempatnya, para pemanah telah mengambil ancang-ancang. Formasi dan strategi perang yang baru kali ini dipakai bangsa arab yang hanya tahu strategi serang serbu saja.
@ dan dengan satu komando dari Hamzah, tepat saat tinggal beberapa meter saja dari serbuan tentara quraisy. Para pemanah melepas hujan panah mereka ke arah tentara setan itu. Yang membuat mereka mundur dan berjatuhan. Tak henti-hentinya panah-panah pasukan Islam menghujani kafir Quraisy, barisan mereka buyar tak siap menerima serangan balik itu.
@ Nabi tak mengambil tempo lama, melihat kekacauan di pihak Quraisy antara yang menyerbu dan mundur. Dengan satu teriakan keras, beliau memerintah sahabatnya untuk menyerang.. Peperangan tak bisa dielakkan dan benar-benar berkecamuk hebat.
@ serangan dahsyat dilancarkan oleh tentara Islam. Serasa ada kekuatan berlipat dari tentara yang hanya berjumlah sepertiga tentara musuh. satu persatu tentara-tentara Quraisy berjatuhan. Punggawa-punggawa dan pembesar mereka adalah target utama tentara Islam. Lebih dari 20 tokoh Quraisy tewas.
@ saat itu juga, bantuan dari langit turun. Malaikat Jibril, dengan kudanya memberikan bantuan ghaib pada tentara Nabi. Sebagian sahabat ada yang melihat keberadaan ribuan malaikat itu, ringkik kuda jibril, bahkan tebasan cemeti yang menghanguskan musuh.
@ kode sandi tentara Islam agar saling dikenal dalam pertempuran ini adalah Ahad.. Ahad..
@ Abu Jahal benar-benar bingung melihat pasukannya mulai mundur dan kabur. Apalagi satu persatu tokoh-tokoh Mekkah terpenggal kepalanya. Saat itu, tiba-tiba dua pemuda Anshor menyerangnya, pertarungan sengit tak terhindarkan. Sebelum akhirnya lelaki berfisik raksasa itu berdebam ke bumi, akibat tusukan dan sabetan dua pemuda tadi. Memberi kesempatan pada salah satu sahabat Nabi,Abdullah bin Mas'ud,untuk memenggal kepala penjahat besar itu, dan dibawa ke hadapan Nabi.
@ menjelang sore,perang berakhir, kekalahan telak dialami tentara Quraisy. 70 ksatria dan tokoh mereka, tewas di medan itu, sementara 70 yang lain tertangkap. Sisanya lari tunggang langgang. Sementara dari barisan Muslimin, 14 sahabat menggapai syahid. Perang besar dan penting itu, berakhir jum'at sore
editor [Alawy Ali Imran Muhammad] ; ilustrator [Humaira Liatussoliha]
Join to our blog
Jumat, 13 Agustus 2010
Seri Perang Badar Kubro (III)
Cerita sebelumnya :
Kedua pasukan telah bermarkas di sekitar Badr, dan Nabi memilih tempat yang tinggi untuk mengatur sahabatnya menghadapi musuh keesokan hari. Sebuah tenda dibangun buat beliau...
>> Detik-Detik menjelang Perang
@ Dini Hari menjelang pagi, Nabi terus berdoa dan bertadharru' pada Allah meminta agar tentaranya ditolong.. "Ya Allah, inilah tentara Quraisy, telah datang untuk memerangi-Mu dan membohongkan Nabi-Mu".. "Ya Allah, tepati untukku apa yang Engkau telah janjikan padaku.. Ya Allah, apabila pasukan ini hancur, maka selamanya Engkau tak akan disembah di muka bumi".
@ setelah itu, sekali lagi Nabi turun ke medan Badr, melihat keadaan daerah itu. Sekaligus menunjuk dan memberi isyarat di beberapa tempat, bahwa para pembesar-pembesar Quraisy, si A akan mati di tempat ini, si B tempat itu, si C dekat daerah itu, dan seterusnya. Mukjizat agung membaca masa depan beliau tunjukkan.
@ pagi hari, kedua pasukan itu telah bersiap. Nabi turun langsung mengatur formasi perang pasukan beliau. Merapikan barisan mereka. Regu pemanah beliau perintahkan untuk berada di awal barisan.
@ tentara kafir Quraisy, dengan tetabuhan peperangan yang memekakan juga menyiapkan diri, hanya saja, tampak sekali ketidak kompakan dalam pasukan itu.
>> Awal mulai berkecamuknya peperangan.
@ saat kedua pasukan yang tak berimbang kekuatannya itu saling berhadapan, saling intai. Tiba-tiba dari pihak kafir Makkah keluar seseorang yang terkenal berperangai buruk, al-aswad bin abdul asad. Dengan berteriak-teriak tak karuan dia berkoar akan minum air dari telaga yang dibangun tentara Islam.
@ belum sampai dia di bibir telaga, namun langkahnya dihentikan salah satu jenderal tentara Islam, paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muttholib, sabetan pedangnya menebas kaki al-aswad hingga putus. Namun pria berperangai buruk itu tetap berusaha masuk telaga sembari melompatkan diri, oleh Hamzah, al aswad dikejar dan dihabisi di dalam telaga, yang segera berubah warna darah.
@ tentara Quraisy ribut melihat manuver yang gagal itu. Sebelum dari barisan mereka,keluar tiga orang dari satu keluarga. Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah. Serta anaknya walid bin Utbah, yang menantang pasukan Nabi untuk perang tanding. Satu lawan satu, sebelum memulai pertempuran.
@ segera tiga pemuda dari Ansor Madinah menjawab tantangan itu. Hanya saja ketiganya menolak, dan meminta pada Nabi agar mengirim tiga orang yang setara dengan mereka dan dari orang Makkah sendiri.
@ Nabi segera memerintahkan tiga orang dari satu keluarga juga untuk menghadapi tantangan itu. Dan mereka tak lain keluarga Nabi sendiri. Yaitu Hamzah bin Abdul Muttolib, Ali bin Abi Tholib bin Abdul Muttolib, dan Ubaidah bin Harist bin Abdul Muttolib.
@ keenam orang itu berdiri di antara dua pasukan dan perang tanding sampai mati sesuai dengan usia masing-masing.
@ Hamzah tak kesulitan menaklukkan Utbah yang memang telah senja usianya. Begitu pula Ali yang dengan mudah mengakhiri nyawa walid. Hanya Ubaidah yang kakinya tertebas oleh Syaibah, sebagaimana dia mampu menusuk Syaibah. Sebelum akhirnya Syaibah diselesaikan berdua oleh Hamzah dan Ali.
@ permulaan yang buruk bagi tentara kafir, gemuruh teriakan marah terdengar dari arah mereka, kemarahan yang bercampur dengan ketakutan dalam satu tempo yang sama.
@ hanya sekejap saja, tiba-tiba pasukan berkuda Quraisy memulai serangan. Dan pasukan panah tentara muslim segera mengambil posisi tempur. Peperangan telah dimulai... (bersambung)
Kedua pasukan telah bermarkas di sekitar Badr, dan Nabi memilih tempat yang tinggi untuk mengatur sahabatnya menghadapi musuh keesokan hari. Sebuah tenda dibangun buat beliau...
>> Detik-Detik menjelang Perang
@ Dini Hari menjelang pagi, Nabi terus berdoa dan bertadharru' pada Allah meminta agar tentaranya ditolong.. "Ya Allah, inilah tentara Quraisy, telah datang untuk memerangi-Mu dan membohongkan Nabi-Mu".. "Ya Allah, tepati untukku apa yang Engkau telah janjikan padaku.. Ya Allah, apabila pasukan ini hancur, maka selamanya Engkau tak akan disembah di muka bumi".
@ setelah itu, sekali lagi Nabi turun ke medan Badr, melihat keadaan daerah itu. Sekaligus menunjuk dan memberi isyarat di beberapa tempat, bahwa para pembesar-pembesar Quraisy, si A akan mati di tempat ini, si B tempat itu, si C dekat daerah itu, dan seterusnya. Mukjizat agung membaca masa depan beliau tunjukkan.
@ pagi hari, kedua pasukan itu telah bersiap. Nabi turun langsung mengatur formasi perang pasukan beliau. Merapikan barisan mereka. Regu pemanah beliau perintahkan untuk berada di awal barisan.
@ tentara kafir Quraisy, dengan tetabuhan peperangan yang memekakan juga menyiapkan diri, hanya saja, tampak sekali ketidak kompakan dalam pasukan itu.
>> Awal mulai berkecamuknya peperangan.
@ saat kedua pasukan yang tak berimbang kekuatannya itu saling berhadapan, saling intai. Tiba-tiba dari pihak kafir Makkah keluar seseorang yang terkenal berperangai buruk, al-aswad bin abdul asad. Dengan berteriak-teriak tak karuan dia berkoar akan minum air dari telaga yang dibangun tentara Islam.
@ belum sampai dia di bibir telaga, namun langkahnya dihentikan salah satu jenderal tentara Islam, paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muttholib, sabetan pedangnya menebas kaki al-aswad hingga putus. Namun pria berperangai buruk itu tetap berusaha masuk telaga sembari melompatkan diri, oleh Hamzah, al aswad dikejar dan dihabisi di dalam telaga, yang segera berubah warna darah.
@ tentara Quraisy ribut melihat manuver yang gagal itu. Sebelum dari barisan mereka,keluar tiga orang dari satu keluarga. Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah. Serta anaknya walid bin Utbah, yang menantang pasukan Nabi untuk perang tanding. Satu lawan satu, sebelum memulai pertempuran.
@ segera tiga pemuda dari Ansor Madinah menjawab tantangan itu. Hanya saja ketiganya menolak, dan meminta pada Nabi agar mengirim tiga orang yang setara dengan mereka dan dari orang Makkah sendiri.
@ Nabi segera memerintahkan tiga orang dari satu keluarga juga untuk menghadapi tantangan itu. Dan mereka tak lain keluarga Nabi sendiri. Yaitu Hamzah bin Abdul Muttolib, Ali bin Abi Tholib bin Abdul Muttolib, dan Ubaidah bin Harist bin Abdul Muttolib.
@ keenam orang itu berdiri di antara dua pasukan dan perang tanding sampai mati sesuai dengan usia masing-masing.
@ Hamzah tak kesulitan menaklukkan Utbah yang memang telah senja usianya. Begitu pula Ali yang dengan mudah mengakhiri nyawa walid. Hanya Ubaidah yang kakinya tertebas oleh Syaibah, sebagaimana dia mampu menusuk Syaibah. Sebelum akhirnya Syaibah diselesaikan berdua oleh Hamzah dan Ali.
@ permulaan yang buruk bagi tentara kafir, gemuruh teriakan marah terdengar dari arah mereka, kemarahan yang bercampur dengan ketakutan dalam satu tempo yang sama.
@ hanya sekejap saja, tiba-tiba pasukan berkuda Quraisy memulai serangan. Dan pasukan panah tentara muslim segera mengambil posisi tempur. Peperangan telah dimulai... (bersambung)
Rabu, 11 Agustus 2010
Seri Perang Badar Kubro (II)
Sinopsis cerita sebelumnya :
Setelah melalui perundingang sejenak dengan para sahabatnya, akhirnya Nabi memutuskan untuk menghadapi tentara Quraisy. Begitu pula Quraisy, dengan segala kejumawaannya, meski tahu kafilah mereka selamat, tetap memutuskan untuk perang. Akhirnya kedua pasukan besar itu menuju pada satu titik yang sama. Badar
>> perselisihan di tubuh Quraisy
@ ternyata tak semua anggota pasukan Quraisy setuju dengan manuver Abu Jahal. Klan Bani Zuhroh, yang masih ada kekerabatan dengan Nabi dari pihak Ibu, seluruhnya menarik diri dan kembali ke Makkah.
@ sebenarnya klan Bani Hasyim dan Muttholib yang merupakan keluarga Nabi sendiri, ingin mengikuti jejak Bani Zuhroh. Hanya saja Abu Jahal memaksa mereka untuk ikut perang atau akan dipermalukan di Makkah nanti. Akhirnya mereka pun ikut dengan terpaksa.
@ Para pembesar Quraisy sendiri, yang masih memiliki banyak pertimbangan agar tentara tersebut tak mengahadapi Nabi, yang di sana juga banyak kerabat mereka, sebenarnya terus menasehati Abu Jahal agar kembali. Tetapi dendam kesumat telah menutupi hatinya, dia bersikeras agar pertempuran terjadi.
@ dan pasukan besar itu, turun di area Udwatil Quswa, dekat Badar.
>> pergerakan pasukan Nabi
@ adapun Nabi, beserta 313 sahabatnya. Terus berjalan hingga berhenti dekat dengan salah satu sumur di antara beberapa sumur penting di Badar, dan memilih bermarkas di tempat itu.
@ hanya saja Khabab bin Mundzir, mengusulkan agar bertempat di sumur yang paling dekat dengan posisi tentara Quraisy, dan menjadikan seluruh sumur Badar ada di belakang tentara Muslim.. Dan membangun telaga kecil yang diisi penuh air, serta menutup sumur-sumur yang lain. Agar tentara musuh tak bisa minum air.
@ dan Nabi melaksanakan apa yang diisyaratkan Khubab tersebut.
@ Nabi pun mengirim beberapa mata-mata untuk menaksir jumlah tentara Quraisy. Saat itu juga, tim intelijen kiriman beliau berhasil menangkap dua budak dari tentara Quraisy.
@ melalui keduanya, beliau berhasil mengorek info penting, bahwa tentara Quraisy berjumlah sekitar 900 sampai 1000, dengan hanya menghitung jumlah onta yang mereka sembelih setiap hari, yaitu antara 9 dan 10.
>> Malam Jum'at, 17 Ramadhan 2 H.
@ Di malam yang menegangkan itu, malam saling mengintai antar dua pasukan. Allah ta'ala menurunkan hujan, yang merupakan rahmat bagi tentara muslim, sebab tanah yang mereka pijak menjadi ulet dan keras. Sementara tentara kafir mengalami sebaliknya. Sebab pilihan tempat yang kurang strategis sehingga tempat mereka becek tergenang air.
@ Nabi s.a.w sendiri, memilih tempat yang agak tinggi. Agar bisa dengan mudah memonitor jalannya pertempuran dan memberi komando. Oleh para sahabat, di tempat tersebut didirikan tenda utama, Arisy, yang dijaga oleh beberapa pembesar sahabat semisal Abu Bakr dan Sa'd bin Mu'adz (bersambung...)
Setelah melalui perundingang sejenak dengan para sahabatnya, akhirnya Nabi memutuskan untuk menghadapi tentara Quraisy. Begitu pula Quraisy, dengan segala kejumawaannya, meski tahu kafilah mereka selamat, tetap memutuskan untuk perang. Akhirnya kedua pasukan besar itu menuju pada satu titik yang sama. Badar
>> perselisihan di tubuh Quraisy
@ ternyata tak semua anggota pasukan Quraisy setuju dengan manuver Abu Jahal. Klan Bani Zuhroh, yang masih ada kekerabatan dengan Nabi dari pihak Ibu, seluruhnya menarik diri dan kembali ke Makkah.
@ sebenarnya klan Bani Hasyim dan Muttholib yang merupakan keluarga Nabi sendiri, ingin mengikuti jejak Bani Zuhroh. Hanya saja Abu Jahal memaksa mereka untuk ikut perang atau akan dipermalukan di Makkah nanti. Akhirnya mereka pun ikut dengan terpaksa.
@ Para pembesar Quraisy sendiri, yang masih memiliki banyak pertimbangan agar tentara tersebut tak mengahadapi Nabi, yang di sana juga banyak kerabat mereka, sebenarnya terus menasehati Abu Jahal agar kembali. Tetapi dendam kesumat telah menutupi hatinya, dia bersikeras agar pertempuran terjadi.
@ dan pasukan besar itu, turun di area Udwatil Quswa, dekat Badar.
>> pergerakan pasukan Nabi
@ adapun Nabi, beserta 313 sahabatnya. Terus berjalan hingga berhenti dekat dengan salah satu sumur di antara beberapa sumur penting di Badar, dan memilih bermarkas di tempat itu.
@ hanya saja Khabab bin Mundzir, mengusulkan agar bertempat di sumur yang paling dekat dengan posisi tentara Quraisy, dan menjadikan seluruh sumur Badar ada di belakang tentara Muslim.. Dan membangun telaga kecil yang diisi penuh air, serta menutup sumur-sumur yang lain. Agar tentara musuh tak bisa minum air.
@ dan Nabi melaksanakan apa yang diisyaratkan Khubab tersebut.
@ Nabi pun mengirim beberapa mata-mata untuk menaksir jumlah tentara Quraisy. Saat itu juga, tim intelijen kiriman beliau berhasil menangkap dua budak dari tentara Quraisy.
@ melalui keduanya, beliau berhasil mengorek info penting, bahwa tentara Quraisy berjumlah sekitar 900 sampai 1000, dengan hanya menghitung jumlah onta yang mereka sembelih setiap hari, yaitu antara 9 dan 10.
>> Malam Jum'at, 17 Ramadhan 2 H.
@ Di malam yang menegangkan itu, malam saling mengintai antar dua pasukan. Allah ta'ala menurunkan hujan, yang merupakan rahmat bagi tentara muslim, sebab tanah yang mereka pijak menjadi ulet dan keras. Sementara tentara kafir mengalami sebaliknya. Sebab pilihan tempat yang kurang strategis sehingga tempat mereka becek tergenang air.
@ Nabi s.a.w sendiri, memilih tempat yang agak tinggi. Agar bisa dengan mudah memonitor jalannya pertempuran dan memberi komando. Oleh para sahabat, di tempat tersebut didirikan tenda utama, Arisy, yang dijaga oleh beberapa pembesar sahabat semisal Abu Bakr dan Sa'd bin Mu'adz (bersambung...)
Selasa, 10 Agustus 2010
Seri Perang Badar Kubro ( I )
PROLOG :
Seluruh rangkaian kejayaan umat Islam, sehingga agama agung tersebut lestari sampai sekarang, dan menjadi sumber petunjuk bagi kita pemeluknya, adalah bermula dari satu titik. Satu titik yang sangat menentukan. Andai kala itu Nabi gagal di titik ini, maka kita tak akan pernah mendengar nama Islam di muka bumi ini.
Dan titik tersebut, adalah kemenangan gemilang Nabi atas tentara kafir Quraisy Makkah di medan Badar. Kejadian tersebut, bertepatan terjadi pada bulan mulia ini. Bulan Ramadhan
@ @ @ @ @
Ramadhan 2 H/ Januari 624 M
>> Penghadangan
@ Sekitar satu bulan aktivitas militer kaum muslimin berhenti. Dan saat masuk bulan Ramadhan,Nabi S.a.w mendengar kabar bahwa satu kafilah dagang utama Quraisy sedang dalam perjalanan pulang dari Syam. Langsung di bawah pimpinan Abu Sufyan bin Harb.
@ segera Rasul S.a.w menawarkan pada siapapun yang bersedia dari kaum muslimin untuk keluar bersama beliau menghadang kafilah ini. Namun hanya 313 sahabat saja yang menjawab panggilan Rasul,82 dari Muhajirin, dan 231 orang dari Anshor. Sebagian besar memilih tidak ikut,sebab rata-rata mengira bahwa misi kali ini pun akan sama dengan yang sebelum-sebelumnya,yaitu tidak meraih target yang diinginkan. Apalagi Rasul tidak mengharuskan mereka keluar,bebas memilih.
@ dan setelah persiapan sempurna,pasukan yang dipimpin Langsung oleh Nabi ini pun berangkat. Dengan hanya membawa 70 onta yang dipakai bergantian oleh tiap 3 orang, dan hanya ada 2 sahabat yang menggunakan kuda. Selebihnya,berjalan kaki.
>> Tentara Mekkah bergerak
@ Abu Sufyan yang sejak awal telah waspada dan mengirim mata-mata,kala dia mendengar bahwa Rasul telah keluar dari Madinah untuk menghadang mereka, Segera dia mengirim utusan pada kafir Quraisy di Mekkah untuk meminta pertolongan agar melindungi harta benda mereka.
@ entah,seperti ada sebuah dendam terpendam,Makkah seketika bergolak. Penyelamatan kafilah yang sedang dalam perjalanan balik dan akan dihadang Nabi,mendapat respon yang sangat berlebihan. Hampir seluruh pembesar Quraisy menyiapkan diri untuk ikut serta menghadapi Nabi,aroma hawa kejahatan begitu pekat.
@ tak satupun pembesar Mekkah tertinggal,hanya Abu Lahab,sebab dia sakit,itupun masih sempat mewakilkan pada orang lain. 1000 tentara bersenjata lengkap,dengan 100 kuda,bergerak dengan dalih menyelamatkan kafilah mereka yang terancam. Abu jahal sendiri yang memimpin tentara kekufuran ini.
>>> Nabi Berunding dengan para Sahabat
@ Mendengar bahwa Quraisy keluar beserta seluruh bala tentaranya,sementara kafilah dagang yang menjadi target utama berhasi meloloskan diri. Beliau S.a.w seketika mengumpulkan para sahabatnya,untuk bertukar pendapat tentang permasalahan yang tiba-tiba menjadi sangat bahaya sekali.
@ akhirnya seluruhnya sepakat untuk menghadapi Quraisy,dan bersiap Jihad Fi Sabilillah dengan penuh kesabaran dan pengorbanan. Wajah beliau bersinar melihat kesetiaan yang begitu tinggi dari para sahabatnya. Dengan tegas para pembesar Muhajirin dan Anshar mendukung langkah Nabi, bahkan jika sampai Nabi mengajak ke Birkil Ghimad sekalipun, sebuah daerah yang sangat jauh di ujung semenanjung Arabia, mereka pasti ikut.
@ akhirnya,kedua pasukan berlawanan dengan kekuatan tak seimbang itu bergerak ke arah satu titik yang sama, Badr. (bersambung...)
Seluruh rangkaian kejayaan umat Islam, sehingga agama agung tersebut lestari sampai sekarang, dan menjadi sumber petunjuk bagi kita pemeluknya, adalah bermula dari satu titik. Satu titik yang sangat menentukan. Andai kala itu Nabi gagal di titik ini, maka kita tak akan pernah mendengar nama Islam di muka bumi ini.
Dan titik tersebut, adalah kemenangan gemilang Nabi atas tentara kafir Quraisy Makkah di medan Badar. Kejadian tersebut, bertepatan terjadi pada bulan mulia ini. Bulan Ramadhan
@ @ @ @ @
Ramadhan 2 H/ Januari 624 M
>> Penghadangan
@ Sekitar satu bulan aktivitas militer kaum muslimin berhenti. Dan saat masuk bulan Ramadhan,Nabi S.a.w mendengar kabar bahwa satu kafilah dagang utama Quraisy sedang dalam perjalanan pulang dari Syam. Langsung di bawah pimpinan Abu Sufyan bin Harb.
@ segera Rasul S.a.w menawarkan pada siapapun yang bersedia dari kaum muslimin untuk keluar bersama beliau menghadang kafilah ini. Namun hanya 313 sahabat saja yang menjawab panggilan Rasul,82 dari Muhajirin, dan 231 orang dari Anshor. Sebagian besar memilih tidak ikut,sebab rata-rata mengira bahwa misi kali ini pun akan sama dengan yang sebelum-sebelumnya,yaitu tidak meraih target yang diinginkan. Apalagi Rasul tidak mengharuskan mereka keluar,bebas memilih.
@ dan setelah persiapan sempurna,pasukan yang dipimpin Langsung oleh Nabi ini pun berangkat. Dengan hanya membawa 70 onta yang dipakai bergantian oleh tiap 3 orang, dan hanya ada 2 sahabat yang menggunakan kuda. Selebihnya,berjalan kaki.
>> Tentara Mekkah bergerak
@ Abu Sufyan yang sejak awal telah waspada dan mengirim mata-mata,kala dia mendengar bahwa Rasul telah keluar dari Madinah untuk menghadang mereka, Segera dia mengirim utusan pada kafir Quraisy di Mekkah untuk meminta pertolongan agar melindungi harta benda mereka.
@ entah,seperti ada sebuah dendam terpendam,Makkah seketika bergolak. Penyelamatan kafilah yang sedang dalam perjalanan balik dan akan dihadang Nabi,mendapat respon yang sangat berlebihan. Hampir seluruh pembesar Quraisy menyiapkan diri untuk ikut serta menghadapi Nabi,aroma hawa kejahatan begitu pekat.
@ tak satupun pembesar Mekkah tertinggal,hanya Abu Lahab,sebab dia sakit,itupun masih sempat mewakilkan pada orang lain. 1000 tentara bersenjata lengkap,dengan 100 kuda,bergerak dengan dalih menyelamatkan kafilah mereka yang terancam. Abu jahal sendiri yang memimpin tentara kekufuran ini.
>>> Nabi Berunding dengan para Sahabat
@ Mendengar bahwa Quraisy keluar beserta seluruh bala tentaranya,sementara kafilah dagang yang menjadi target utama berhasi meloloskan diri. Beliau S.a.w seketika mengumpulkan para sahabatnya,untuk bertukar pendapat tentang permasalahan yang tiba-tiba menjadi sangat bahaya sekali.
@ akhirnya seluruhnya sepakat untuk menghadapi Quraisy,dan bersiap Jihad Fi Sabilillah dengan penuh kesabaran dan pengorbanan. Wajah beliau bersinar melihat kesetiaan yang begitu tinggi dari para sahabatnya. Dengan tegas para pembesar Muhajirin dan Anshar mendukung langkah Nabi, bahkan jika sampai Nabi mengajak ke Birkil Ghimad sekalipun, sebuah daerah yang sangat jauh di ujung semenanjung Arabia, mereka pasti ikut.
@ akhirnya,kedua pasukan berlawanan dengan kekuatan tak seimbang itu bergerak ke arah satu titik yang sama, Badr. (bersambung...)
Langganan:
Postingan (Atom)
Muqoddimah
Asma Al Husna
About Me
- alawy ali imran muhammad
- nikmat terbesar kedua setelah iman adalah, kegemaran membaca (Habr el-Ummah, Abdillah bin Abbas)
About This Blog
Blog biografi nabi ini khusus mengkaji sejarah perikehidupan Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam, sejak awal kelahiran hingga akhir hayat beliau, agar kita mengenal lebih jauh siapa nabi kita, untuk mempatri dan memperkuat rasa cinta kita sebagai umatnya
Kenali Nabimu, Nabi yang menunjukkan cahaya hidup bagimu